Kabar24.com, SYDNEY– Pemerintah Australia mengapresiasi keberhasilan Polisi Indonesia yang akhirnya menangkap pelaku utama penyelundupan manusia yang juga telah diincar Otoritas Keamanan Negeri Kanguru sejak tahun 1999.
Menteri Keimigrasian Australia Peter Dutton menyampaikan apresiasinya pada Polisi Indonesia yang telah berhasil menangkap Abraham Louhenapessy atau dikenal juga sebagai Kapten Bram. Kapten Bram ditangkap di kawasan Jakarta Barat dan akan segera dipindahkan ke Pulau Rote untuk diadili.
“Kita mengenal Kapten Bram sebagai aktor kunci dalam jaringan penyelundupan manusia. Kami mengucapkan selamat pada polisi Indonesia atas konsistensi mereka untuk menghentikan tindakan kriminal tersebut,” ungkap Dutton seperti ikutip Bisnis dari Reuters, Sabtu (24/9/2016).
Adapun, Kapten Bram terus diincar kepolisian setelah dia gagal menyelundupkan 65 warga Sri Lanka ke Australia dari Indonesia pada Mei 2015 lalu. Menteri Hukum Australia Michael Keenan memprediksi Kapten Bram dapat dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara.
“Kami sangat lega akhirnya aktor penyelundupan manusia ini tertangkap. Tapi kita tahu bahwa di luar sana masih banyak pelaku penyelundupan manusia dan kami akan terus berupaya dengan negara tetangga untuk menangkap mereka,” kata Keenan.
Untuk dapat mencegah terjadinya penyelundupan manusia, Australia memiliki kebijakan untuk menyetop kapal penyelundup di tengah laun dan membawa kapal tersebut ke camp tahanan mereka di Papua Nugini dan Nauru, negara kecil di Timur Laut Papua Nugini. Para penyelundup tersebut tidak diperkenankan sama sekali menginjakkan kaki di Australia.
