Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komite III DPD Antung Fatmawati meminta pemerintah dan semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan kasus gizi buruk di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengingat jumlah korban meninggal terus meningkat.
"Kondisi gizi buruk ini harus menjadi perhatian serius semua pihak," ujar senator asal Kalsel itu Gedung DPD, Rabu, (21/9/2016). Antung mengingatkan agar pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menunjukkan keberpihakan terhadap masalah ketahanan keluarga.
Dia mengungkapkan bahwa menurut data mengenai gizi buruk, korban tewas suduah mencapai 12 anak di Banjarmasin. Angka korban itu dikhawatirkan meningkat kalau tidak segera ditangani, ujarnya.
"Saya masih melihat bahwa pemerintah belum memiliki keberpihakan pada masalah ketahanan keluarga khususnya masalah pemenuhan gizi bagi anak-anak dan balita," katanya.
Ketidakberpihakan itu tecermin dari besarnya anggaran Direktorat Gizi di Kemenkes yang hanya sekitar 7% dari anggaran kesehatan sebesar Rp75 triliun dalam RAPBN 2016. Sedangkan anggaran BKKBN hanya berkisar di Rp102 miliar untuk RAPBN 2016.
Masalah gizi dan kependudukkan adalah isu penting yang harus diprioritaskan. Karena kekayaan suatu negara adalah pada kualitas penduduknya, ujarnya kepada wartawan, Rabu (21/9/2016).
"Presiden Jokowi sudah memiliki Nawacita dimana salah satunya adalah membangun Indonesia dari yang paling luar dan dari desa. Tapi nampaknya hal itu masih jauh," katanya.