Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU PARLEMEN RUSIA: Partai Pendukung Putin Menang

Partai pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin menang mudah dalam pemilihan umum parlemen, menurut hasil sementara pada Senin (20/9/2016).
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman kenegaraan Bocharov Ruchei, di Sochi, Rusia,  Rabu (18/5)./Reuters-Sergei Karpukhin
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman kenegaraan Bocharov Ruchei, di Sochi, Rusia, Rabu (18/5)./Reuters-Sergei Karpukhin

Bisnis.com, MOSKOW -  Partai pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin menang mudah dalam pemilihan umum parlemen, menurut hasil sementara pada Senin (20/9/2016).

Meski demikian, rendahnya tingkat partisipasi menunjukkan melemahnya antusiasme publik terhadap para elit 18 bulan menjelang pemilihan umum presiden selanjutnya.

Partai pro-Putin yang tengah berkuasa, United Russia, memenangi 51%  pemungutan suara yang digelar Ahad, kata komisi pemilihan umum pusat yang menyatakan telah menghitung 25%  total suara.

Kemenangan dalam pemilu terbaru akan membuat partai yang didirikan oleh Putin tersebut meneruskan dominasi mereka di majelis rendah Rusia, Duma. Sebuah jajak pendapat juga menempatkan United Russia sebagai pemenang.

Putin menyebut kemenangan partainya sebagai tanda bahwa para pemilih masih mempercayai kepemimpinan dirinya di tengah perlambatan ekonomi, yang diperparah oleh sanksi negara-negara Barat terkait Ukraina.

Putin sendiri masih belum menyatakan kesediaan untuk turut bertarung kembali dalam pemilihan presiden 2018.

"Kami bisa dengan yakin menyatakan bahwa partai kami telah meraih hasil yang sangat bagus. Kami menang," kata Putin di kantor pusat United Russia bersama Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

"Kami tahu kehidupan tengah berjalan sulit bagi semua orang, ada banyak masalah, dan banyak problem yang belum terselesaikan. Meski demikian, kami memenangi pemilihan umum," kata Putin merujuk pada kondisi ekonomi yang tahun ini diperkirakan kembali tumbuh negatif setidaknya 0,3%.

Partai-partai lain memperoleh suara jauh di bawah United Russia.

Menurut perhitungan sementara, partai populis LDPR menempati urutan kedua dengan 15,1 persen, Partai Komunis di tempat ketiga dengan 14,9%, diikuti partai kiri-tengah Just Russia yang memperoleh 6,4%.

Ada beberapa laporan kecurangan dalam pemungutan suara. Beberapa wartawan Reuters di wilayah Mordovia mengaku menyaksikan beberapa orang melakukan lebih dari satu kali pemilihan.

Kepala komisi pemilu mengatakan tidak ada bukti adanya kecurangan dalam skala besar.

Tingkat Partisipasi Rendah Dua jam sebelum penutupan bilik pemungutan suara, tingkat partisipasi hanya tercatat sekitar 39,4%, turun jauh dari pemilihan umum parlemen sebelumnya yang mencapai 60%.

"Mencoblos itu seperti buang air kecil di toilet yang mampet. Apa gunanya?" kata seorang supir taksi di kota Ufa yang merepresentasikan sebagian apatisme warga terhadap pemilu.

"Saya tidak memilih siapa pun. Saya tidak akan memberi suara pada para bajingan," kata Yan Gaimaletdinov, yang mengaku sengaja merusak kertas pencoblosan di bilik suara dekat Ufa.

Menanggapi rendahnya partisipasi pemilu, Putin mengakui jumlahnya "tidak setinggi pemungutan suara sebelumnya, tapi masih tetap tinggi." Putin, yang telah 17 tahun berkuasa di Rusia sebagai perdana menteri dan presiden, hingga kini masih menjadi tokoh terpopuler di Rusia dalam sejumlah jajak pendapat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper