Kabar24.com, BEIJING - Harian China People’s Daily pada Rabu (14/9/2016) menyebut, bahwa Amerika Serikat merupakan pembuat masalah dan tidak berhak untuk menggurui China terkait tanggung jawab mengontrol Korea Utara (Korut) , karena menganggap ketegangan yang terjadi di wilayah tersebut diakibatkan secara langsung oleh tindakan Amerika.
Meskipun China marah terhadap Korea Utara terkait uji coba nuklir kelima dan terbesar yang dilakukan minggu lalu, negara tersebut juga menyalahkan Amerika Serikat karena melakukan hal yang dianggap China sebagai tindakan provokatif seperti keputusan untuk menempatkan antirudal THAAD di Korea Selatan.
China merupakan mitra dagang dan diplomatik paling penting bagi Korea Utara. Meskipun China ikut mendukung sanksi tegas yang dijatuhkan PBB bagi negara yang terisolasi itu, pihaknya menolak untuk memutuskan hubungan sepenuhnya dengan negeri Kim Jong Un tersebut.
Sementara itu, Amerika meminta China untuk bertindah lebih jauh. Minggu lalu, Menteri Pertahanan Amerika mengutarakan beberapa tindakan yang harus dilakukan China.
Dalam sebuah kolom komentar, surat kabar resmi Partai Komunis China mengatakan, bahwa Amerika Serikat berpura-pura tidak terlibat dengan isu Korea Utara dan menyalahkan pihak lain.
“Orang-orang memiliki alasan untuk bersikap ragu terkait apakah Amerika memiliki niat untuk berusaha mencari solusi bagi isu Korea Utara,” sebut harian tersebut seperti diberitakan oleh Reuters, Rabu (14/9/2016)
Surat kabar tersebut juga menyebutkan bahwa peran Amerika Serikat semakin menurun terkait kesejahteraan publik dalam ranah internasional tetapi semangat untuk berbuat onar tidak berkurang sedikitpun. Korea Utara disebut sebagai contoh, begitu pula dengan tindakan Amerika yang dengan beraninya memprovokasi masalah yang terjadi di Laut China Selatan dengan berkedok sebagai pelindung aturan.
Dalam surat kabar tersebut juga disebutkan bahwa Amerika merupakan hambatan terbesar dalam menyelesaikan isu nuklir di Korea Utara.
“Amerika harus melihat kembali dengan serius terkait perkembangan isu nuklir di semenanjung Korea dan benar-benar memikirkan sebuah solusi efektif,” katanya.