Kabar24.com, SEONGJU - Selain dari China dan Rusia, rencana Korea Selatan untuk menempatkan sistem pertahanan anti rudal AS di negaranya juga mendapat perlawanan dari penduduknya sendiri.
Sekitar 900 orang penduduk Korea Selatan di wilayah Seongju melakukan aksi menggunduli kepala sebagai wujud protes penempatan THAAD, sistem antimisil, yang direncanakan untuk menangkal serangan rudal Korea Utara.
Penduduk Seongju yang kebanyakan merupakan petani budidaya berbagai jenis melon yang telah memasyhurkan wilayah tersebut duduk diam setelah menggunduli kepala mereka sementara pemimpin demo meneriakkan seruan ‘No THAAD!”
“THAAD seharusnya tidak digunakan sama sekali, bukan hanya di Seongju tetapi dimanapun di Korea Selatan. Kami penduduk berkumpul di sini dan menggunduli kepala untuk mendemonstrasikan perlawanan terhadap penempatan THAAD” kata Yoo Ji-won (63) seorang petani melon seperti diberitakan Reuters, Senin (15/8/2016).
Sekitar 908 orang ikut dalam aksi cukur kepala sebagai bagian dari protes.
“Ini merupakan cara tekuat untuk menunjukkan protes,” kata pemimpin aksi Kim An-soo.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan telah berjanji untuk meminimalisir efek THAAD bagi penduduk dan lingkungan.
“THAAD merupakan langkah pertahanan diri yang telah kami putuskan untuk melindungi penduduk kami dari provokasi ceroboh Korea Utara,” ujar Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dalam sebuah pidato pada Senin (15/8/2016).