Kabar24.com, PONTIANAK - Kepala sekolah di kota ini harus siap kehilangan jabatan jika membiarkan sekolah yang dipimpinnya kotor tak terawat.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengancam akan mencopot jabatan para kepala sekolah yang tidak peduli dengan kebersihan dan kehijauan dengan menanam pohon dI lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
"Saya akan lihat sekolah-sekolah mana yang tidak 'genah' (tidak betul) kepala sekolahnya langsung saya copot jabatannya," kata Sutarmidji seusai memimpin apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016 di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Minggu (7/8/2016).
Ia menjelaskan kepemimpinan seorang kepala sekolah dinilai bagus apabila dua hal utama terpenuhi yakni toilet dan perpustakaan.
Toilet bisa menjadi sumber penyakit apabila tidak dijaga kebersihannya, namun masih saja ada segelintir yang menganggap toilet sebagai tempat yang kotor sehingga membiarkan begitu saja dan tidak menjaga kebersihannya.
"Seandainya masuk ke satu sekolah itu dari depan gerbang bau pesing sudah tercium, kalau saya jadi kepala dinasnya, hari itu juga saya langsung ganti kepala sekolah itu. Yang bagus hanya toilet guru saja dan dikunci, sedangkan toilet siswa dibiarkan kotor dan tidak terawat," ungkapnya.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Pontianak mengusung tema "Hijaukan Kote Kite, Sejukkan Cuace, Segarkan Udare dengan Care Menanam Pohon Sebanyak-banyaknya".
Wali Kota mengajak seluruh masyarakat untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya serta merawat pohon yang sudah ditanam.
Bahkan di halaman rumah dinas orang nomor satu di Kota Pontianak itu ditanami pohon buah lengkeng dan sudah tujuh kali panen.
"Bagusnya di sekolah-sekolah itu juga ditanami pohon buah tapi yang tahan lama seperti lengkeng, jambu lobak dan sebagainya sehingga selain lingkungan sekolah hijau dan teduh, burung-burung juga banyak yang hinggap di pohon-pohon itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga melakukan penyematan pin Hari Lingkungan Hidup Sedunia kepada seluruh pelajar yang mengikuti apel.
Sutarmidji meminta seluruh pelajar yang mengikuti apel itu untuk tetap mengenakan pin tersebut pada seragam sekolah setiap hari.
"Pin itu harus dipakai semua, nanti akan saya tambah satu pin lagi yakni pin pelopor keselamatan dalam berlalu lintas. Harus dikenakan setiap hari dan akan saya pantau langsung untuk melihat sekolah-sekolah yang mengikuti kegiatan hari ini apakah siswa-siswanya mengenakan pin itu," katanya.
Menurut dia, meskipun Pontianak tidak mendapat penghargaan Adipura, yakni penghargaan di bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan, namun sebagai masyarakat Pontianak mesti berbangga sebab kota yang dianugerahi penghargaan Adipura tidak lebih bersih dari Kota Pontianak.
Bahkan, Pontianak pernah menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terbersih se-Indonesia dengan skor 72,54 kategori kota besar.
"Untuk itu, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, saya mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar bersih dari sampah, hijaukan Pontianak dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya demi kehidupan seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini," kata Sutarmidji.