Kabar24.com,JAKARTA— Calon Presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump mengundang Rusia untuk menggali lebih jauh ribuan email milik Hillary Clinton ketika menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika.
Hal ini tak pelak membuat jengkel para intelijen di negara tersebut dan memicu tuduhan Partai Demokrat yang menyebutnya mendesak orang asing untuk memata-matai Amerika.
“Rusia, jika anda mendengarkan, Saya harap Anda bisa menemukan 30.000 email yang hilang,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/7/2016).
Trump membuat pernyataan pada konferensi pers di resort golf Doral miliknya di Florida yang memungkinkannya untuk mencuri perhatian pemilih di Philadelphia dimana Clinton pada hari ini akan menerima nominasi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilu pada 8 November nanti.
Tim kampanye Clinton menyerang balik dan menyebut Trump berpotensi menimbulkan ancaman keamanan nasional dengan mendorong kekuatan asing melakukan spionase di Amerika Serikat.
Juru bicara Trump, Jason Miller mencoba untuk meredakan gelombang protes dan menyebutkan Trump tidak mendesak Rusia untuk melakukan peretasan terhadap email Clinton.
Sementara itu, Trump mencuit di Twitter jika ada orang yang memiliki pesan elektronik dari Clinton mungkin mereka harus menyampaikannya [isi email] kepada FBI.
Partai Demokratpun menggemakan kritik atas komentar Trump di konvensi nasionalnya dimana para pembicara membahas cara untuk mengintensifkan dukungan partai bagi Clinton yang berhadapan dengan Trump.
“Hari ini, sekali lagi Donald Trump berpihak pada Rusia. Dia meminta Rusia untuk ikut campur dalam politik Amerika,” ujar pendukung lama Clinton yang juga mantan Direktur CIA Leon Panetta.
Dia menyebutkan Donald Trump meminta salah satu lawan mereka untuk melakukan peretasan atau melakukan tindakan untuk memengaruhi pemilu Amerika Serikat.
“Pagi ini, dia secara pribadi mengundang Rusia untuk meretas kita. Ini bukan penegakan hukum dan ketertiban, ini adalah niat kriminal,” sebut pembicara lain, Mantan Laksamana AS John Hutson.