Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOLEKSI LUKISAN ISTANA: Tampilkan Karya Basoeki Abdullah & Raden Saleh

Memperingati HUT Kemerdekaan Ri ke-71, sebanyak 28 lukisan yang selama ini menghuni istana-istana kepresidenan akan dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta selama Agustus mendatang
Istana Bogor banyak menyimpan koleksi lukisan/Ilustrasi-google.com
Istana Bogor banyak menyimpan koleksi lukisan/Ilustrasi-google.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Memperingati HUT Kemerdekaan Ri ke-71, sebanyak 28 lukisan yang selama ini menghuni istana-istana kepresidenan akan dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta selama Agustus mendatang.

"Kami ingin pamerkan koleksi istana untuk dinikmati masyarakat. Ini menjadi pameran pertama, lukisan-lukisan istana dibawa ke luar," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Setneg, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Pratikno mengungkapkan selain menjadi wujud pertanggungjawaban Istana Kepresidenan dalam merawat koleksi-koleksi benda seni, pameran bertajuk 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan ini juga wujud dari konsep Istana adalah milik rakyat. Dengan begitu diharapkan masyarakat luas dapat menikmati karya-karya seni tersebut.

"Semoga ini bisa menjadi acara rutin ke depannya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebut pameran ini merupakan pameran bersejarah karena koleksi Istana Kepresidenan dibuka untuk umum. Menurut dia melalui pameran ini guru-guru bisa mengingatkan kepada siswa bahwa prestasi bukan hanya di bidang akademis tapi juga kreatif.

"Ini membuat kita semakin merasa memiliki,"ujarnya.

Lukisan-lukisan tersebut diambil dari Istana Bogor, Jakarta, Cipanas dan Yogjakarta. Adapun 28 lukisan yang akan dipamerkan yaitu:

1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
18. Soerono, Ketoprak, 1950
19. Ir. Sukarno, Rini, 1958
20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950-an).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper