Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAUT CHINA SELATAN: AS & Jepang Latihan Perang, China Bereaksi

Kehadiran kapal-kapal China di Laut China Selatan dimaksudkan sebagai reaksi terhadap Amerika Serikat dan Jepang yang secara teratur melakukan latihan militer di wilayah tersebut, kata seorang peneliti senior di Angkatan Laut China, Zhang Junshe.
Laut China Selatan/military.com
Laut China Selatan/military.com

Bisnis.com, SINGAPURA - Kehadiran kapal-kapal China di Laut China Selatan dimaksudkan sebagai reaksi terhadap Amerika Serikat dan Jepang yang secara teratur melakukan latihan militer di wilayah tersebut, kata seorang peneliti senior di Angkatan Laut China, Zhang Junshe.

"Kami hanya melaksanakan latihan militer 'di depan rumah kami sendiri' sementara mereka (Amerika dan Jepang) melakukannya jauh dari negara mereka," kata peneliti senior di Lembaga Militer dan Akademik Angkatan Laut China, di Singapura, Selasa (19/7/2016).

Menurut Zhang, Amerika dan Jepang melakukan latihan militer gabungan dengan alasan untuk menjaga keamanan di wilayah Asia Tenggara padahal selama ini tidak ada masalah di kawasan tersebut.

China melakukan latihan militer di Laut China Selatan hanya untuk menunjukan latihan pertahanan tapi bukan untuk pamer kekuatan dan tidak ada target khusus dalam kegiatan tersebut, kata Zhang Junshe.

"Kami juga tidak melakukan latihan militer secara besar-besaran karena kami sadar bahwa kegiatan seperti itu banyak mengeluarkan biaya," kata Zhang kepada wartawan setelah pelaksanaan dialog yang diikuti oleh 30 pakar dari negara-negara di Asia pada Senin (18/7).

Dialog tersebut diselenggarakan untuk mengetahui pendapat dan mencari masukan dari para pakar tentang hasil putusan Pengadilan Tetap Arbitrasi (PCA/Permanent Court of Arbitration).

Kecuali pakar dari Vietnam, seluruh peserta dialog yang disponsori oleh Institut Studi Perbatasan China itu setuju dengan langkah China untuk mengambil jalan negosiasi bilateral dalam penyelesaian sengketa di LCS antara Filipina dan China.

Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Tetap Arbitrasi di Den Haag, Belanda, memenangkan Filipina atas gugatannya terhadap China mengenai sengketa di Laut China Selatan.

China tidak menerima hasil putusan tersebut dan lebih mementingkan jalan negosiasi serta menguatkan kerjasama yang telah ada dengan Filipina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper