Bisnis.com, JAKARTA - Ulama asal Turki yang bermukim di Amerika Serikat, Fethullah Gulen menuding balik bahwa Presiden Tayyip Erdogan yang melakukan kudeta.
Pernyataannya itu dikeluarkan dari tempat kediamannya di negara bagian Pennsylvania lewat seorang penerjemah sebagaimana dikutip Reuters, Senin (18/7/2016).
Erdogan sebelumnya menuding Gulen sebagai tokoh paling bertanggung jawab atas kudeta yang gagal di negara tersebut.
Pemerintah Turki meminta Amerika Serikat untuk memulangkan Gulen agar bisa disidangkan di dalam negeri.
“Saya tidak takut dengan permintaan ekstradisi,” ujarnya. Pemerintah AS menyatakan akan mempertimbangkan permintaan Turki tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Erdogan kembali menegaskan bahwa negaranya akan mempertimbangkan menerapkan lagi hukuman mati setelah terjadi kudeta yang gagal.
Erdogan mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab melawan negara akan membayar dengan harga sangat mahal.