Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebutkan peredaran vaksin palsu merupakan bentuk monopoli BUMN yang bergerak di bidang farmasi.
“Saya baru tahu dari para dokter yang mengabarkan kepada saya ternyata vaksin itu monopoli BUMN, Jadi katanya semua vaksin itu diimpor oleh sebuah BUMN dan distribusinya dikontrol oleh 4 perusahaan,” ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Kepada media, politikus PKS yang bermasalah dengan partainya itu mengimbau agar pemerintah melakukan investigasi terbuka dan menyeluruh untuk menyelidiki asal muasal adanya vaksin palsu tersebut.
“Kalau bisa dilakukan investigasi yang lebih serius, sebab tidak selayaknya produk yang sudah dimonopoli oleh pemerintah ini bisa dipalsukan oleh pihak-pihak nonpemerintah,” imbaunya.
Kendati menyebutkan bahwa vaksin tersebut adalah hasil monopoli BUMN di bidang farmasi, Fahri mengelak untuk menyebutkan nama BUMN tersebut.
“Saya tidak tahu persisnya, tapi yang ada farma-farmanya gitu,” ujarnya.
Sebagai informasi, terdapat tiga BUMN yang bergerak di bidang farmasi yaitu PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Biofarma (Persero).