Kabar24, PRANCIS- Presiden Prancis Francois Hollaned akan memimpin pertemuan dengan kabinetnya menyusul tragedi Nice yang terjadi pada Kamis (14/7/2016) dan menewaskan setidaknya 84 orang.
Seperti dilansir dari situs BBC pada Sabtu (16/7/2016), Hollande, yang mengatakan serangan tersebut merupakan aksi terorisme, telah memperpanjang waktu siaga darurat hingga tiga bulan. Dalam rapat kabinet dengan pimpinan otoritas keamanan tersebut, Hollande akan mengevaluasi berbagai kemungkinan sebagai respons terhadap serangan tersebut.
Sebelumnya status siaga darurat telah ditetapkan di Perancis sejak sserangan Paris yang terjadi pada November lalu, yang dilakukan oleh militan yang mengatasnamakan kelompok Negara Islam, yang menewaskan setidaknya 130 orang. Status siaga darurat itu pun telah diperpanjang hingga 26 Juli.
Dalam pidatonya di stasiun televisi nasional pada Kamis malam, dia berjanji bahwa tentara cadangan akan dipanggil untuk membantu mengamankan seluruh negeri. Hollande mengatakan serangan tersebut merupakan aksi erorisme yang tak terbantahkan
Dia mengingatkan masyarakat bahwa pertempuran melawan terorisme akan berlangsung lama,mengingat Perancis yang dinilai tengah menghadapi musuh yang dianggap “akan selalu menyerang masyarakat dan negara yang menjunjung tinggi kebebasan sebagai nilai penting”.
“Kita akan mengatasi penderitaan ini karena kita adalah Prancis yang bersatu.,” ujarnya
