Bisnis.com, NEW YORK - Demam Pokemon Go disebut sebagai penyebab sejumlah perampokan terhadap pengguna telepon genggam, namun tokoh kartun permainan itu juga membantu kepolisian Amerika Serikat memperbaiki hubungan tegang masyarakat dan menangkap tersangka.
Permainan itu, yang diciptakan pengembang permainan seluler Niantic untuk perusahaan Nintendo, memutarbalikkan dunia permainan, membuat pemainnya berdiri dari kursi dan berjalan ke luar untuk bermain. Dengan memperhatikan layar telepon, mereka mencari tokoh maya Pokemon, yang muncul di sejumlah perkantoran, restoran, museum dan beragam tempat lain.
Pemain dapat memperoleh nilai melalui beragam cara, termasuk menangkap Pokemon itu dengan usapan jari di layar telepon genggam mereka.
Permainan itu menjadi aplikasi gratis terbanyak diunduh di toko aplikasi Apple dan saham Nintendo melonjak hampir 25% pada Senin.
Kurang dari satu minggu setelah peluncuran di Amerika Serikat, tempat permainan itu menarik lebih dari tujuh juta pengguna untuk "berburu", permainan itu juga menghadapi tanggapan buruk.
Sejumlah tempat suci, termasuk taman pahlawan Arlington di luar Washington DC, mendesak pemain menjauhi tempat itu dan Museum Kenangan Holocaust AS meminta disingkirkan dari permainan tersebut, kata juru bicara museum itu.
Di penjuru Amerika Serikat, pemain dibawa menelusuri sejumlah jalan gelap dan ke wilayah berbahaya untuk mencari makhluk dalam permainan itu, hanya untuk menjadi sasaran penjahat.
Di College Park, Maryland, mahasiswa menggenggam telepon saku dan memainkan permainan itu menjadi korban perampokan pada Selasa malam oleh pelaku bersenjata, kata polisi. Di Antelope, California, dua pria pemainnya pada Minggu malam dilaporkan menjadi korban perampokan dan pembajakan mobil oleh seorang pelaku bersenjata.
Sejumlah petasan dilemparkan dari sebuah mobil ke arah sekelompok pemain pada Senin tengah malam di jalanan Boca Raton, Florida, kata kepolisian setempat. Tidak ada korban.
Di Wyoming, seorang wanita berusia 19 tahun, yang bersiap menangkap Pokemon di sungai Big Wind pada Jumat, menemukan mayat.
Permainan itu juga disalahkan sebagai penyebab sejumlah kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Sebuah mobil yang parkir secara ilegal dengan pengemudi yang ingin menangkap seekor Pokemon tertabrak truk dari belakang, menurut laporan dari kepolisian Universitas A&M Texas, dan mobil lainnya menabrak pohon saat pengemudinya memainkan permainan itu saat mengemudi, kepolisian Auburn New York mengatakan.
Pada saat sama, tokoh Pokemon itu membantu kepolisian, mulai dari menangkap tersangka hingga memperbaiki citra umum kepolisian pada saat hubungan penegak hukum dengan masyarakat menegang di Amerika Serikat.
Saat mengetahui orang memainkan permainan itu di jalan Fall River, Massachusetts, pada Minggu, seorang petugas -yang sedang meronda- berbaur dengan mereka. Kegembiraan itu diabadikan dalam potret, yang diunggah polisi di Twitter dan mendapatkan "like" lebih dari 4.000.
"Mereka dapat berbicara mengenai hal yang umum dan itu menyingkirkan seluruh halangan antara mereka," kata Detektif Nelson Sousa kepada stasiun televisi setempat, WPRI.
Seksi 19 Departemen Kepolisian New York mengunggah sebuah foto dalam akun Twitter mereka, yang menunjukkan petugas di kendaraannya bersama dengan "rekan baru" di sampingnya, tokoh terkenal Pokemon, yang dikenal dengan nama Pikachu.
Dua pemain di Fullerton, California pada Selasa berhasil menangkap seornag pria yang dicari oleh kepolisian atas dugaan sejumlah kejahatan termasuk pembunuhan berencana, pihak berwenang mengatakan.
Mereka diberi peringatan oleh sejumlah pemain lain, yang menunjuk seorang pria yang mengikuti seorang wanita dan menyentuh anak-anak secara tidak pantas. Jadi, pasangan itu menghubungi polisi dan menahannya hingga petugas datang. Dia kemudian diketahui memiliki catatan kejahatan beragam.
Pokemon Go Picu Kejatan dan Bantu Kepolisian AS
Demam Pokemon Go disebut sebagai penyebab sejumlah perampokan terhadap pengguna telepon genggam, namun tokoh kartun permainan itu juga membantu kepolisian Amerika Serikat memperbaiki hubungan tegang masyarakat dan menangkap tersangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium