Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hujan Tinggi, Produksi Bawang Merah Nganjuk Anjlok

Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menurunkan produktivitas bawang merah di Nganjuk. Produksi per hektare kini anjlok menjadi 8 ton dari 12 ton dalam kondisi normal.
Petani bawang merah/Bisnis
Petani bawang merah/Bisnis

Kabar24.com, KEDIRI -- Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini menurunkan produktivitas bawang merah di Nganjuk. Produksi per hektare kini anjlok menjadi 8 ton dari 12 ton dalam kondisi normal.

Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Jawa Timur Akad mengatakan curah hujan di luar perkiraan itu memunculkan hama ulat. Sebagian lahan tanam lainnya terserang penyakit busuk daun.

"Munculnya penyakit, pertumbuhan tanaman terganggu, otomatis membuat produksi tidak maksimal. Sekarang 10 ton saja sudah ngoyo," katanya saat dihubungi, Rabu (22/6).

Harga bawang saat ini memang di atas biaya pokok produksi Rp12.000 per kg. Akad menyebutkan harga bawang di tingkat petani sekarang berkisar Rp16.000-Rp18.000 per kg untuk kualitas rendah. Adapun harga bawang kualitas super Rp22.000 per kg.

Jika cuaca ekstrem terus berlanjut dan tanaman bawang rusak, potensi pendapatan petani bisa hilang. Selain itu, penurunan produktivitas mengancam sasaran panen bawang merah sebanyak 164.648,5 ton tahun ini yang disusun Pemkab Nganjuk.

Produksi Bumi Anjuk Ladang yang berkurang itu pun belum tentu diikuti dengan kenaikan harga jika kualitas bawang buruk.
Apalagi, beberapa sentra penghasil bawang mungkin menghadapi puncak panen bersamaan pada Agustus, seperti Brebes, Tegal, dan Probolinggo.

Akad mengungkapkan tidak tertutup kemungkinan harga bawang kembali jatuh ke posisi Rp4.000 per kg seperti puncak panen 2015.

"Bawang ini sulit diprediksi. Kalau hanya melihat harga saat ini, memang di atas biaya pokok produksi. Tapi kalau pemerintah tidak berbuat apa-apa, harga bisa jatuh lagi," ungkap Akad.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Nganjuk Agoes Soebagijo belum merespons saat dihubungi.

Nganjuk merupakan produsen bawang merah terbesar kedua di Indonesia setelah Brebes yang memasok 15% produksi nasional. Tahun ini, kabupaten itu diperkirakan memproduksi 164.648 ton dari luas tanam 11.700 hektare.

Panen kecil-kecilan diperkirakan mulai terjadi Mei sebanyak 4.841,5 ton, lalu melampaui 10.000 ton mulai Juni dan mencapai puncak pada Agustus sebanyak 41.072 ton.

Produksi bawang merah Nganjuk dipasarkan ke sejumlah daerah, seperti Jakarta, Kediri, beberapa kota di luar Jawa, dan ada kalanya Brebes.

Harga bawang merah di Pasar Setono Betek, Kota Kediri, pekan ini Rp23.000 per kg, turun dari pekan lalu Rp25.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper