Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Konsumsi Minuman Keras Bagi Tentara Amerika di Jepang Dicabut

Angkatan Laut Amerika mencabut larangan sementara minum minuman keras terhadap18.600 pelaut di Jepang pada Jumat (17/6/2016) setelah seorang perwira senior mengatakan bahwa para tentara tersebut memahami perilaku buruk yang ditimbulkan akibat konsumsi alkohol dapat merusak huungan dengan masyarakat Jepang.
Alkohol/boldsky.com
Alkohol/boldsky.com

Bisnis.com,JAKARTA—Angkatan Laut Amerika mencabut larangan sementara minum minuman  keras terhadap18.600 pelaut di Jepang pada Jumat (17/6/2016) setelah seorang perwira senior mengatakan bahwa para tentara tersebut memahami perilaku buruk yang ditimbulkan akibat konsumsi alkohol dapat merusak huungan dengan masyarakat Jepang.

The drinking ban was imposed 11 days ago after Japanese police arrested a U.S. sailor on the southern island of Okinawa for drink-driving following a car crash that injured two people.

Larangan minum minuman keras ini diberlakukan sejak 11 hari lalu setelah pihak kepolisian Jepang menahan pelaut Amerika di pulau sebelah selatan, Okinawa, karena mabuk pada saat berkendara dan berujung tabrakan yang melukai dua orang.

Insiden tersebut terjadi ditengah usaha tentara Amerika untuk memperbaiki hubungan dengan Jepang setelah seorang penduduk sipil Amerika yang bekerja untuk kemiliteran ditahan atas dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita Jepang berusia 20 tahun. Setelah membunuh, sang tersangka juga dicurigai membuang tubuh wanita tersebut.

“Larangan konsumsi alkohol sementara bukanlah sebuah hukuman juga tidak direncanakan untuk menjadi permanen. Kami melakukan pelarangan sementara untuk melatih dan merenungkan bahaya penyalahgunaan alkohol,” kata Laksamana Matthew Carter, KOmandang ANgkatan Laut AS di Jepang seperti dikutip dari Reuters.

Para pelaut akan diizinkan kembali untuk mengkonsumsi alcohol baik di markas tentara Amerika atau di rumah pribadi di luar markas.

Pemerintah Okinawa dan kebanyakan penduduk menginginkan agar para pelaut hengkang dari pulau tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper