Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BREXIT: Seminggu Jelang Referendum, Tinggalkan Uni Eropa Meningkat ke 53%

Dukungan untuk Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) pada Kamis (16/6/2016) menguat ke angka 53% menjelang referendum yang akan dilaksanakan pada 23 Juni nanti.
Peserta forum memegangi dokumen laporan yang dipublikasikan oleh Bank Sentra Inggris tentang dampak ekonomi di Bristol and Bath Science Park di di Bristol. /reuters
Peserta forum memegangi dokumen laporan yang dipublikasikan oleh Bank Sentra Inggris tentang dampak ekonomi di Bristol and Bath Science Park di di Bristol. /reuters

Kabar24.com, LONDON— Dukungan untuk Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) pada Kamis (16/6/2016) menguat ke angka 53% menjelang referendum yang akan dilaksanakan pada 23 Juni nanti.

Ini merupakan dukungan tertinggi yang pernah dicatat oleh pelaku jajak pendapat untuk kampanye keluarnya Inggris dari Uni Eropa dalam tiga tahun terakhir.

Survei Ipsos Mori terhadap 1.257 orang dewasa di Inggris pada 11-14 Juni menunjukkan 51% responden ingin agar Inggris meninggalkan persekutuan tersebut sementara 49% lainnya memilih untuk tetap bergabung. Namun, ketika dilakukan penyaringan terhadap responden yang berpotensi benar-benar mengikuti jajak pendapat nanti, 53% memilih agar Inggris keluar dan 47% lainnya memilih sebaliknya.

“Seminggu menjelang referendum, pilihan untuk keluar telah mengalahkan pemilih yang ingin tetap tinggal dengan sejumlah argumen mengenai imigrasi dan uang,” kata Chief Executive Ben Page seperti dikutip Reuters, Kamis (16/6/2016).

Mata uang poundsterling Inggris melemah seketika dari US$1,4202 ke US$1,4125 setelah hasil jajak pendapat tersebut diumumkan.

Hasil poling ini berbanding terbalik dengan jajak pendapat pada Mei oleh Ipsos MORI dengan hasil 37% memilih melepaskan diri dari Uni Eropa sementara 55% lainnya memilih tetap menjadi bagian dari persekutuan regional tersebut

Jajak pendapat untuk mengakhiri 43 tahun keanggotaan Inggris dalam Uni Eropa ini disebutkan akan mempengaruhi para investor. Voting ini dinilai berpotensi merusak integrasi Eropa yang telah terjalin pascaperang dunia kedua, dan menimbulkan tanda tanya atas masa depan Inggris serta ekonominya yang bernilai US$2.9 triliun.

Hal ini juga mempengaruhi The Fed dan menjadi alasannya untuk menunda kenaikan The Fed Rate minggu ini. Selain pelemahan poundsterling, imbal hasil obliogasi negara Inggris juga jatuh ke level terendah.

Berdasarkan poling lain yang diadakan Survation, 45% penduduk Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa  dan 42% memilih untuk tetap tinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper