Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Selandia Baru Sita Setengah Ton Sabu

Pihak Kepolisian Selandia Baru menyita 494 kilogram metamfetamin setelah adanya informasi dari warga di pesisir tentang pria yang membutuhkan bantuan untuk mendorong kapal dari pantai.
Sabu/Antara
Sabu/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Kepolisian Selandia Baru menyita 494 kilogram metamfetamin (sabu) setelah adanya informasi dari warga di pesisir tentang pria yang membutuhkan bantuan untuk mendorong kapal dari pantai.

Kepolisian pada Selasa (14/6/2016) mengatakan bahwa mereka menemukan sebagian besar obat terlarang tersebut yang nilainya diprediksi mencapai US$315 juta di bagian belakang sebuah karavan pada Minggu (12/6/2016).

Hal itu terjadi setelah mereka melakukan pencarian atas sebuah mobil dan kapal yang ditelantarkan sekitar 400 kilometer ke arah utara Auckland.

Data yang terekam pada GPS yang ditemukan di dalam mobil tersebut kemudian memberi petunjuk bagi polisi untuk menemukan tumpukan narkotika lainnya dalam jumlah lebih kecil terkubur di pasir di wilayah pantai pada Senin.

Berdasarkan keterangan polisi, penyitaan kali ini melebihi penemuan metamfetamin pada tahun lalu dengan berat total 334 kilogram.

“Tidak diragukan lagi, ini merupakan penyitaan metamfetamin terbesar di New Zealand ,” ujar Komandan Distrik Kepolisian Northland Russell Le Prou seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/6/2016).

Penduduk sekitar menelepon pihak kepolisian setelah beberapa orang asing menawarkan uang dalam jumah besar untuk membantu mereka mendorong kapal. Selama dua minggu, pria tersebut menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.

Pihak kepolisian mengatakan mereka juga telah menyita kapal kedua dan sedang menginvestigasi dari mana datanganya zat terlarang tersebut. Kebanyakan kemasannya menunjukkan bahwa paket tersebut terpapar air laut.

Tiga orang pria masing-masing berusia 31, 26, dan 19 dijadwalkan akan menghadiri persidangan pada Selasa setelah didakwa atas tuduhan importasi obat terlarang kelas A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper