Bisnis.com, DENPASAR--Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar pelatihan bahasa Mandarin bagi para pedagang, tukang pijat, serta satpam di kawasan ITDC agar wisatawan China tidak akan tersesat karena kendala bahasa.
A.A. Ngurah Wirawan, Direktur Operasional ITDC, mengatakan banyak wisatawan China yang kebingungan mencari tempat seperti toilet, pantai, bahkan hotelnya tempat mereka tinggal selama berlibur di kawasan ITDC dan pihaknya tidak bisa membantu mereka karena kendala bahasa.
“Pelatihan bahasa Mandarin ini akan digelar selama 2 bulan dengan melibatkan puluhan pedagang, tukang pijat, dan para satpam kawasan di ITDC. Kami juga ingin para satpam dan karyawan ikut serta dalam program ini, sebab mereka juga orang yang paling sering akan ditanya oleh wisatawan ketika tersesat,” tuturnya dalam siaran pers, Rabu (8/6/2016).
Dia menyatakan, wisatawan China saat ini mencapai 40% dan menjadi market terbesar ITDC, menggeser Eropa, Australia, serta Jepang.
“Market China kini mendominasi dan jumlahnya terus meningkat. Namun market ini paling bermasalah dengan bahasa karena mereka jarang bisa bahasa Inggris. Jadi wajar kalau kami mulai memberikan wisatawan China sesuatu yang lebih,” ujarnya.
Dia menambahkan, peserta tersebut akan dilatih oleh dua orang pembina yang semuanya didukung oleh pihak ITDC, sehingga kedepan para pedagang tersebut sudah bisa berkomunikasi dalam bahasa Mandarin, dan menawarkan dagangannya.
“Ini juga akan menjadi nilai tambah untuk para pedagang. Kami pun menggunakan kegiatan seperti ini untuk mendekatkan kami dengan masyarakat sekitar kawasan. Bahkan pelatihan bahasa Mandarin ini mendapat respon yang bagus dari pedagang dan tukang pijat di kawasan ITDC. Hingga sekarang sudah tercatat 51 orang yang sudah terdaftar dari sejumlah kelompok UMKM di ITDC,” paparnya.
ITDC Gelar Pelatihan Bahasa Mandarin
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar pelatihan bahasa Mandarin bagi para pedagang, tukang pijat, serta satpam di kawasan ITDC agar wisatawan China tidak akan tersesat karena kendala bahasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium