Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Mengapa Ikan Bisa Terbang

Lompatannya ketika keluar dari air, dengan sirip terentang lebar di kedua sisi tubuhnya, membuat ikan ini seakan-akan terbang.
Ikan terbang/wikipedia
Ikan terbang/wikipedia

Kabar24.com, JAKARTA - Lompatannya ketika keluar dari air, dengan sirip terentang lebar di kedua sisi tubuhnya, membuat ikan ini seakan-akan terbang.

Perilaku ikan terbang itu tidak muncul tiba-tiba. Ikan terbang ternyata sudah mengembangkan perilaku unik ini sejak zaman purba.

Fosil ikan terbang purba yang ditemukan di China selatan mengungkapkan hal tersebut. Fosil itu menunjukkan sirip ikan terbang, yang lebar menyerupai sayap burung, telah dikembangkan jutaan tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Melompat keluar air adalah strategi ikan terbang untuk menghindari serangan predator," ujar Xu Guang-Hui, peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina di Beijing.

Xu dan timnya menemukan fosil spesies baru ikan terbang dari periode Triassic tengah, sekitar 247 juta tahun lalu. Temuan ini memperbarui fosil ikan terbang sebelumnya yang berasal dari periode Triassic akhir, sekitar 230 juta tahun lalu, yang digali di Austria dan Italia.

Untuk menghadapi predator yang mencoba menjebak di permukaan laut, ikan terbang mengembangkan strategi melarikan diri yang pintar. Berbeda dengan ikan lainnya, mereka melompat keluar dari air sehingga terhindar dari terkaman pemburu.

Ikan terbang modern memiliki dua atau empat "sayap", berupa sirip kaku yang memungkinkan mereka meluncur keluar air selama beberapa detik dan berkali-kali. Kemampuan terbang ini sangat berguna untuk menghindari predator.

Beberapa fosil ikan terbang yang ditemukan di Cina pun memiliki empat "sayap". Ini menunjukkan bahwa ikan terbang purba berevolusi untuk meluncur jarak jauh dan melakukan manuver udara yang canggih.

"Hal ini mungkin membuka petunjuk tentang jenis predator kuno yang mereka hadapi," ujar Xu.

Dia mengatakan reptil laut purba bisa jadi merupakan predator alami ikan terbang. Penelitian Xu diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper