Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus berupaya meningkatkan investasi di daerah perbatasan.
Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendes PDTT Suprayoga Hadi mengatakan pemerintah berupaya untuk mengubah paradigma daerah perbatasan menjadi suatu pusat investasi.
“Isu paling dominan di perbatasan saat ini adalah investasi, kita susun buku potensi investasi perbatasan. Perbatasan selama ini di-ignored (diabaikan) dalam konteks koridor ekonomi. Inilah target kami, bagaimana merubah paradigma ini menjadi investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/5/2016).
Suprayoga menjelaskan untuk membangun investasi di perbatasan membutuhkan waktu. Kemendes PDTT, jelasnya, akan mencoba model KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), dan memberikan kemudahan bagi investor untuk masuk ke kawasan tersebut.
“Meyakinkan investor itu perlu waktu. Sebelum MEA, kita buka Kalimantan untuk dibuka perkebunan kelapa sawit, itu sudah antre investor,” paparnya.
Menurut Suprayoga, daerah perbatasan selama ini tidak pernah dipandang sebagai growth areas (area pertumbuhan). Inilah yang menyebabkan wilayah perbatasan sulit terentas dari ketertinggalan.
“Inilah kekurangan kita. Maka, pengembangan perbatasan juga harus dilakukan melalui pendekatan investasi. Tanpa investasi daerah akan sulit untuk maju, mereka hanya akan menjadi saksi,” ujarnya.