Kabar24.com, BEIJING - Kawasan laut China Selatan kembali menjadi isu setelah China menyatakan niatnya unutk membangun pangkapal kapal canggih di Kepulauan Spratly.
Biro pemerintahan China berencana membangun pangkalan untuk kapal penyelamat canggih di Kepulauan Spratly yang termasuk dalam wilayah sengketa di Laut China Selatan seiring dengan usaha China mengembangkan infrastruktur sipil dan militer di wilayah tersebut.
Menurut Chen Xingguang, Komisaris Politik kapal yang berada di bawah kuasa Biro Penyelamatan Laut China Selatan yang merupakan bagian dari Kementerian Transportasi China mengatakan kapal yang mampu membawa drone dan robot bawah air tersebut rencananya akan dikerahkan pada paruh kedua tahun ini
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/5/2016), Biro Sipil China memiliki 31 kapal dan empat helikopter untuk menjalankan misi penyelamatan di Laut China Selatan.
Para pejabat mengatakan bahwa pangkalan kapal penyelamat tersebut akan memungkinkan pasukan penyelamat membantu kapal nelayan yang menghadapi kesulitan dan memperpendek jarak yang harus mereka tempuh.
Belum jelas pulau mana yang akan dijadikan pangkalan kapal tersebut tetapi China melakukan reklamasi dan membangun beberapa pulau di kepulauan Spratly yang juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan.
China telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan melanjutkan pembangunan fasilitas sipil di wilayah tersebut guna menguntungkan pihaknya dan negara lain. Selain itu, China juga mengembangkan fasilitas militer.