Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo yang akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Seoul, Republik Korea pada 16 - 17 Mei 2016 akan menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan bilateralnya dengan Presiden Republik Korea.
Dalam siaran pers yang dikirimkan oleh Kementerian Luar Negeri, Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateralnya akan menyampaikan, pertama, harapan agar Republik Korea dapat menjadi mitra Indonesia dalam akselerasi industrialisasi.
Kemudian pengembangan industri kreatif, seperti ekonomi digital. Kedua, presiden akan membahas kerjasama pertahanan, perdagangan, dan investasi. Ketiga, mendorong kerjasama maritim dan industri kreatif.
Keempat, meningkatkan kerjasama pariwisata atau people-to-people contact. Kemudian, “Bahas beberapa isu regional dan multilateral, termasuk Semenanjung Korea, Laut Tiongkok Selatan, dan counter terrorism,” demikian tulis Kemlu dalam siaran pers yang dikirimkan kepada Bisnis pada Minggu (15/5).
Tidak hanya itu, presiden juga akan membahas mengenai kerjasama kedua negara dalam hal pengiriman tenaga kerja dan menyampaian ucapan terima kasihnya atas perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) dan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Saat ini, masih dalam siaran pers Kemlu, jumlah tenaga kerja Indonesia di Republik Korea tercatat sekitar 34.000 orang. Dari total itu, lebih dari 4.000 orang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).