Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Puasa: Sumut Waspadai Lonjakan Bawang Merah

Sumatra Utara tengah mewaspadai penipisan pasokan bawang merah menjelang puasa dan Lebaran pada tahun ini. Bawang merah tercatat menjadi salah satu komoditas pangan pemicu utama inflasi bersama cabai merah.

Kabar24.com, MEDAN--Pemerintah Provinsi Sumatra Utara tengah mewaspadai penipisan pasokan bawang merah menjelang puasa dan Lebaran pada tahun ini. Bawang merah tercatat menjadi salah satu komoditas pangan pemicu utama inflasi bersama cabai merah.
 
Plt Kepala Dinas Pertanian Sumut Azhar Harahap merinci, pada periode panen April-Juni 2016, prediksi panen bawang merah tidak akan mampu memenuhi peningkatan permintaan. Berdasarkan proyeksi Distan Sumut, pada April 2016 luas lahan panen bawang merah hanya 86 hektare, Mei 2016 85 hektare dan Juni 2016 59 hektare. Perkiraan produktivitas yakni 82,46 kuintal per hektare.
 
"Dengan begitu, kami memperkirakan, pada Mei 2016 produksi bawang merah hanya akan mencapai 712 ton, dan Juni 2016 698 ton. Kami berharap pemprov melalui Disperindag Sumut telah menyiapkan pasokan dari daerah lain. Kalau tidak, akan terjadi lonjakan harga," papar Azhar, Selasa (10/5).
 
Lebih lanjut, dia menyebutkan, panen yang lebih besar justru akan terjadi pada Juli 2016 yakni 162 hektare dan proyeksi produksi 1.336 ton. Daerah yang panen bawang merah menjelang puasa dan Lebaran yakni Samosir dan Simalungun.
 
Adapun, epanjang kuartal I/2016 dari target luas tanam 1.185 hektare pada 2016, realisasinya 256 hektare atau 21,6%. Sementara itu, dari target luas panen 1.033 hektare, realisasinya 266 hektare atau 25,75%. Untuk produksi, dari target produksi 8.044 ton sepanjang tahun ini, baru tercapai 27,27% atau 2.194 ton.
 
"Memang tidak ada jalan lain, pemprov harus mengantisipasi dengan mengimpor dari Jawa. Kami berharap impor bukan dari luar negeri," tambah Azhar.
 
Sementara itu, untuk komoditas pemicu inflasi lainnya di Sumut yakni cabai merah, Azhar mencatat produksi lokal akan mampu mencukupi peningkatan permintaan. Perkiraan luas panen pada April hingga Juni 2016 yakni 1.816 hektare. Adapun, prediksi produksi pada Mei 2016 9.545 ton dan Juni 2016 9.901 ton.
 
"Kami memprediksi harga cabai merah nanti tidak akan terlalu melonjak, karena baru panen. Tapi yang kami khawatirkan adalah penjualannya ke provinsi tetangga seperti Kepulauan Riau dan Riau. Kami tidak bisa menahan petani menjual ke sana," ucap Azhar.
 
Kendati demikian, dia menuturkan pemprov telah berkoordinasi dengan Pemkab Batubara dan Asahan agar pemasarannya dilakukan di Sumut. Kemudian, Distan Sumut juga telah bekerja sama dengan Bulog Sumut untuk menyerap cabai merah produksi lokal agar dapat menjadi stok jika sewaktu-waktu diperlukan operasi pasar.

Adapun, pada kuartal I/2016, dari target luas tanam cabai merah sepanjang tahun ini 13.694 hektare, sudah terealisasi 2.018 hektare atau 14,74%. Untuk luas panen dari target 15.674 hektare, yang sudah terealisasi 3.025 hektare atau 19,3%. Sementara itu, untuk produksi dari target 152.246 ton, telah terealisasi 42.774 ton atau 28,1%.
 
Terpisah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Medan Qamarul Fatah menyebutkan, untuk mengantisipasi lonjakan harga kedua komoditas, pihaknya akan memanfaatkan 6 hektare lahan tidur untuk penanaman bawang merah dan 4 hektare untuk cabai merah.
 
"Kalau ini bisa berjalan secepatnya kami yakin bisa membantu memenuhi kebutuhan untuk masyarakat Medan menjelang puasa dan Lebaran," jelasnya.
 
Selain itu, pemko juga akan ikut melakukan pengendalian harga komoditas bahan pangan melalui operasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper