Bisnis.com, MANADO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara menyatakan nominal kliring bertumbuh 3,81% atau senilai Rp2,75 triliun pada kuartal I/2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Peter Jacobs, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, mengatakan pertumbuhan kliring akan semakin meningkat pada periode triwulan berikutnya. Pergerakan ekonomi daerah yang belum optimal pada periode pembuka tahun, menjadi penyebab mengapa pertumbuhannya tipis.
"Memang trennya kuartal I itu lebih lambat dibandingkan kuartal berikutnya," tuturnya kepada Bisnis.com, Jumat (29/4).
Data Sistem Pembayaran Kanwil Bank Indonesia Sulut menunjukkan, rata-rata nominal kliring senilai Rp46,66 miliar per harinya. Sementara itu, rerata nominal tolakan kliring sebesar 3,15% per hari.
Peter menambahkan peningkatan pembayaran menggunakan kliring akan meningkat pada semester II/2016.
"Sekarang masih periode perencanaan, aktivitas pembayaran belum banyak terjadi," tambahnya.
Pada sistem pembayaran kas, jumlah uang masuk (inflow) dari perbankan ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dan Gorontalo mencapai Rp2,26 triliun, sementara jumlah uang keluar (outflow) pada periode yang sama hanya tercatat Rp604,06 miliar.
Menurut data yang diterima Bisnis, inflow terbagi dari setoran pecahan Rp100.000 sebanyak Rp1,31 triliun, Rp50.000 sebanyak Rp867,22 miliar, Rp20.000 sebanyak Rp34,62 miliar, Rp10.000 sebanyak Rp20,8 miliar, Rp5.000 sebanyak Rp15,43 miliar, Rp2.000 sebanyak Rp8,57 miliar, Rp1.000 sebanyak Rp696,33 juta serta uang logam sebanyak Rp55,74 juta.
Sementara itu, arus uang keluar tercatat tersebar dengan pecahan Rp100.000 sebanyak Rp303,01 miliar, Rp50.000 sebanyak Rp277,66 miliar, Rp20.000 sebanyak Rp9,38 juta, Rp10.000 sebanyak Rp6,64 miliar, Rp5.000 sebanyak Rp4,06 miliar, Rp2.000 sebanyak Rp2,36 miliar, Rp1.000 sebanyak Rp90,96 juta serta uang logam sebanyak Rp853,56 juta.