Kabar24.com, JAKARTA - Sekitar 20 warga negara asing terlibat dalam pencurian di dunia maya (cyber theft) senilai senilai US$81 juta dari bank sentral Bangladesh.
Shah Alam wakil inspektur jenderal Departemen Investigasi Kriminal Bangladesh mengatakan bahwa nama dan kewarganegaraan tersangka akan diungkapkan kemudian.
“Nama-nama warga negara asing muncul pada saat kunjungan resmi kami ke Filipina dan Sri Lanka bulan ini sebagai bagian dari penyelidikan kami,” kata Alam seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/4/2016).
Dia mengatakan mereka mungkin harus mengunjungi beberapa negara lagi tetapi pihaknya belum bisa mengungkapkan nama-nama para tersangka karena proses penyelidikan masih berlangsung.
Hacker berusaha mencuri hampir US$1 miliar dari akun Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York pada awal Februari. Sementara itu, the Fed berhasil memblokir sebagian besar dana yang akan ditransfer, sekitar US$81 juta yang terkahir kali berada di Filipina dan sebagian besar dana tersebut hilang. Sementar itu dana senilai US$20 juta yang dikirim ke bank di Sri Lanka dikembalikan.
Kasus ini memicu penyelidikan di Filipina dan Bangladesh dan mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk memeriksa sistem keamanan dunia maya. Alam mengatakan para investigator dari Bangladesh juga menemukan bukti kelalaian di antrara beberapa pejabat bank sentral. “Kami harus mencari tahu apakah pejabat di Bangladesh Bank memiliki niat kriminal atau mereka hanya terlibat tanpa sadar,” katanya.