Bisnis.com, JAKARTA - Momen akhir pekan saat ini menawarkan berbagai acara yang akan memanjakan para pecinta kuliner dan mode. Salah satunya dengan penyelenggaraan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF).
JFFF ke-13 akan diselenggarakan pada 22 April - 22 Mei di Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara. Festival yang diprakarsai Pemprov DKI Jakarta dan Summarecon ini, tidak hanya menyajikan kuliner, tetapi juga festival fesyen dan Gading Nite Carnival.
Deputi Chairman JFFF Tommy Laurici menuturkan kali ini JFFF menghadirkan Wine & Cheese Expo sebagai daya tarik wisatawan asing. Wine Expo tidak hanya menyajikan wine, tetapi juga coklat, cerutu, dan produk dari beberapa negara. Lokasi stan yang bersebalahan dengan stan kuliner diharapkan mampu mengenalkan kuliner Nusantara ke mata dunia.
Selain Wine Expo, JFFF juga menghadirkan 100 stan kuliner bergaya pecinan lama yang mengusung tema Kampoeng Tempo Doelo. Sesuai dengan tema, maka kuliner yang disajikan juga menu tempo dulu, di antaranya Toge Goreng Bogor, Sukun Goreng, Lontong Cap Gomeh.
"Selama satu bulan ini target transaksi mencapai Rp13 miliar, dengan jumlah kunjungan 3,7 juta orang. Pengalaman tahun lalu, transaksi sebesar Rp10 miliar dan jumlah kunjungan 3,4 juta orang," tuturnya.
Festival fesyen dimeriahkan oleh koleksi desainer ternama. Sedikitnya enam karya desainer tampil pada opening show Fashion Festival 2016 bertajuk Kain Negeri Indonesia Barat, seperti Yogie Pratama, Musa Widyatmodjo, Albert Yanuar, Ivan Gunawan, Handy Hartono, Hengki Kawilarang, dan Adrian Gan.
Pada JFFF Awards, akan tampil karya Adrian Gan berkolaborasi dengan Palantaloom, mengangkat kain Songket Padang yang merupakan hasil karya para perajin di Bukittinggi yang dibina oleh suami istri berkebangsaan Swiss, yakni Bernhard Bart dan Erika Dubler. JFFF Awards memberikan penghargaan kepada tiga tokoh legendaris yang memberikan kemajuan bagi dunia mode Tanah Air.
Gading Nite Carnival dengan mengangkat tema Negeri Impian digelar 23 April juga tampil berbeda. Karnaval tidak hanya tampil terbatas pada panggung teater, tetapi beratraksi sepanjang jalan.
"JFFF tidak hanya pameran kuliner dan fesyen seperti biasa. Namun, kami membangun suasana. Dimana orang hanya bisa merasakan ketika datang," ujarnya.
