Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Mandalika, ITDC Gandeng Pertamina Bangun PLTS

Guna memasok kebutuhan listrik ke kawasan Mandalika Nusa Tenggara Barat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporationdan Pertamina akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya.
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Abdulbar M Mansoer (kedua kiri) bersama jajaran direksi Ngurah Wirawan (kiri), Jatmiko K Santosa (kedua kanan) dan Edwin Darmasetiawan bertumpu tangan seusai penerimaan Surat Keputusan, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/10). Manajemen baru PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) optimistis dapat mengembangkan kawasan Mandalika, Lombok sebagai tujuan wisata bertaraf internasional./Antara
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Abdulbar M Mansoer (kedua kiri) bersama jajaran direksi Ngurah Wirawan (kiri), Jatmiko K Santosa (kedua kanan) dan Edwin Darmasetiawan bertumpu tangan seusai penerimaan Surat Keputusan, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/10). Manajemen baru PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) optimistis dapat mengembangkan kawasan Mandalika, Lombok sebagai tujuan wisata bertaraf internasional./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Guna memasok kebutuhan listrik ke kawasan Mandalika Nusa Tenggara Barat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Pertamina akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya.

"PLTS akan beroperasi menggunakan konsep hybrid dengan listrik PLN, dimana PLTS akan mencapai kapasitas maksimum selama siang hari, sedangkan pada malam hari kebutuhan listrik akan tetap dipenuhi PLN," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam keterangan resmi, Minggu (17/4).

Selanjutnya, perusahaan patungan itu bekerja sama dengan PLN sebagai pembeli sekaligus menyalurkan listrik dari PLTS dengan skema pembelian (purchasing power agreement/PPA).

Abdulbar mengatakan PLTS mengangkat konsep ecotourism Mandalika dan akan dibangun secara bertahap dgn kapasitas sampai 50 MW pada 2019. Kebutuhan listrik khususnya untuk kawasan Mandalika hingga 2025 diperkirakan mencapai 110 MW.

Dia menambahkan, ITDC akan menyiapkan lahan seluas 40-60 hektar sebagai lokasi pembangunan PLTS di Mandalika. "Jika PLTS sudah terbangun, kami harapkan pada 2017 sudah bisa mengaliri listrik di KEK Mandalika," ujarnya.

Selain pembangunan infrastruktur dasar seperti PLTS, ITDC akan segera membangun hotel Pullman dan Club Med. Hotel Pullman akan dibangun pada Oktober 2016, dan diharapkan akan segera diikuti oleh investor lainnya yg telah berkomitmen membangun Royal Tulip (oleh Lee Jong Kwak), Marriott (oleh Bauer) dan Intercontinental (oleh Jiva Samudera Biru).

Abdulbar menjelaskan ITDC telah menyampaikan presentasi kepada manajemen PLN dan Kementerian Keuangan melalui Forum Group Discussion bertajuk Pengembangan Infrastruktur Kelistrikan Dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata NTB dan Mandalika di gedung pertemuan PLN NTB, Rabu (13/4).

Abdulbar mengungkapkan FGD ini merupakan inisiasi Direktorat Pengelolaan Resiko Keuangan Negara Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan.

Dalam FGD tersebut Direktur Pengelolaan Resiko Keuangan Negara, Kemenkeu, Brahmantyo Istidjoso menyampaikan bahwa kebutuhan pendanaan infrastruktur diluar komitmen Pemerintah sebesar Rp1,85 triliun, dapat dipenuhi menggunakan beberapa fasilitas yang disiapkan Kementerian Keuangan. Diantaranya Program Direct Lending dan Program Penunjang Ekspor Jasa yang akan memberikan ITDC tingkat bunga yang sangat kompetitif.

Terkait pasokan listrik di Mandalika, General Manager PT PLN NTB, Karyawan Aji mengatakan, rasio elektrifikasi di NTB saat ini mencapai 73,46 persen, jauh diatas rata-rata nasional yang berkisar 71-72 persen sesuai data Maret 2016.

Khusus kapasitas trafo yang terpasang di kawasan KEK Mandalika memiliki daya 1x30 MVA dengan kekuatan  daya 30 megawatt. Namun  yang termanfaatkan, baru sekitar 22,35 persen. Sehingga, sementara ini masih cukup melayani pembangunan hotel-hotel di kawasan Mandalika Resort.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper