Bisnis.com, JAKARTA—Gempa yang terjadi di sebelah utara ibu kota Myanmar, Naypidaw bukan merupakan wilayah konsentrasi warga negara Indonesia.
Kementerian Luar Negeri, dalam siaran persnya, menuturkan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, termasuk warga negara Indonesia (WNI) akibat gempa berkekuatan 6,9 SR yang terjadi di sebelah utara ibu kota Myanmar, Naypidaw tersebut.
“Berdasarkan informasi dari KBRI Yangon, kawasan tersebut bukan merupakan wilayah konsentrasi WNI di Myanmar,” kata Kemlu, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Saat ini, terkait dengan gempa yang terjadi pada 13 April 2016 tersebut, KBRI Yangon akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait setelah gempa. Kemudian, KBRI juga meminta WNI di Myanmar untuk terus memerhatikan informasi terkait perkembangan bencana.
Tidak hanya itu, KBRI juga meminta WNI di Myanmar untuk mengikuti himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Kemlu menuturkan, saat ini jumlah warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Myanmar mencapai 609 orang.
Terkait dengan gempa yang terjadi, Kemlu menuturkan “Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati terhadap pemerintah dan rakyat Myanmar,” demikian tulis Kemlu.