Kabar24.com, LONDON - Saat ini, pendidikan yang didapatkan wanita hampir setara dengan pria. Namun, tidak demikian dengan kesempatan kerja atau kursi parlemen yang diduduki oleh wanita.
Seorang peneliti dari Amerika Serikat yang meneliti data dari lebih dari 150 negara menyebutkan jika dibandingkan dengan laki-laki, jumlah tahun pendidikan yang ditempuh wanita meningkat menjadi 91% pada 2010 dari 82% di 1990.
Meskipun tingkat pendidikan wanita sudah jauh lebih tinggi tetapi kesempatan bekerja perempuan masih di level 70% kendati terdapat peningkatan dari 62% pada 1990. Kesenjangan lebih luas bahkan terlihat di beberapa negara di Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika.
Jumlah perempuan dengan pendapatan tinggi di sektor industri turun 20% pada periode yang sama.
“Akses yang dimiliki perempuan untuk mendapatkan pekerjaan sudah meningkat … tapi pekerjaan yang mereka dapatkan cenderung memberi bayaran lebih rendah dengan manfaat yang lebih sedikit dan dengan keamanan ekonomi yang lebih minim,” kata penulis penelitian tersebut Stephanie Seguino seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/4/2016).
Seguino yang merupakan seorang professor ekonomi di University of Vermont mengatakan kepada Thomson Reuters Foundation banyak organisasi internasional termasuk World Bank dan PBB menganggap bahwa pendidikan yang lebih tinggi dapat berperan besar dalam mempersempit kesenjangan akses antara perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan pekerjaan.
“Perbaikan dalampendidikan memang penting tapi kita harus benar-benar mengalihkan fokus kita kepada hambatan yang dihadapi wanita untuk mendapatkan akses ke pekerjaan dengan kualitas tinggi jika kita ingin memberantas ketidakadilan dalam gender,” katanya.
Di banyak negara, laki-laki menjadi pilihan ketimbang perempuan, terutama untuk lapangan yang langka karena stereotype yang mengatakan bahwa laki-laki adalah pencari nafkah.