Kabar24.com, JAKARTA – Gedung Putih untuk pertama kalinya membuka toilet untuk para pemilik orientasi seks berbeda, tak terbatas pada jenis kelamin tertentu.
Langkah ini sebagai simbol bahwa Presiden Barack Obama melindungi hak kaum lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) di tempat kerja.
Juru bicara Gedung Putih, Jeff Tiller, mengatakan toilet untuk semua jender berada di Gedung Eksekutif Eseinhower tempat semua karyawan bertemu dan berkantor, sedangkan di pintu "Sayap Barat" adalah temat presiden berkantor.
Obama adalah pendukung LGBT. Obama pernah meminta kepada para pimpinan perusahan dan pemerintahan federal menjauhi sikap diskriminasi terhadap stafnya yang LGBT.
"Gedung Putih memperbolehkan staf dan tamu menggunakan toilet tersebut dengan indentias jendernya," kata Tilller dalam sebuah pernyataan.
Bila di Gedung Putih ada toilet untuk LGBT, sebaliknya di negara bagian Florida sedang menyiapkan rancangan undang-undang melarang kaum transjender menggunakan kamar mandi, ruang penitipan barang dan fasilitas seks lainnya kecuali si pengguna menunjukkan identias jendernya sejak lahir.
RUU serupa, jelas aktivis pembela hak LGBT, juga sedang dipersiapkan oleh pemerintahan federal di Kuntucky, Missouri, dan Texas.
Menurut pembela hak kaum LGBT, RUU tersebut diskriminatif seraya menuding bahwa para legislator di negara bagian itu menyerang martabat kemanusiaan kaum transjender.
"Keputusan Gedung Putih telah membesarkan hati kami karena mengangat harkat dan kaum transjender," kata Mara Keisling, Direktur Eksekutif National Center for Transgender Equality dalam sebuah pernyataan.
