Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Berlakukan Jam Malam Pasca Bentrok

Otoritas Turki memberlakukan jam malam di kota Silopi yang terletak di wilayah tenggara setelah serangan bom yang dilancarkan militan Kurdi terhadap kendaraan lapis baja polisi.
Polisi menyerbu dan membubarkan demonstrasi para pekerja media dari surat kabar terbesar di negara itu Todays Zaman./Istimewa-Kantor Berita Cihan
Polisi menyerbu dan membubarkan demonstrasi para pekerja media dari surat kabar terbesar di negara itu Todays Zaman./Istimewa-Kantor Berita Cihan

Kabar24.com, DIYARBAKIR— Otoritas Turki memberlakukan jam malam di kota Silopi yang terletak di wilayah tenggara setelah serangan bom yang dilancarkan militan Kurdi terhadap kendaraan lapis baja polisi.

Serangan tersebut menewaskan seorang petugas dan melukai empat lainnya.

 Sejumlah saksi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/4/2016),  mengungkapkan suara tembakan terdengan keras di kota yang dekat dengan perbatasan Irak tersebut sepanjang malam, sementara bentrokan juga terjadi di wilayah lain terutama di wilayah tenggara Kurdi, daerah yang menderita kekerasan terparah dalam dua dekade terakhir.

Perlawanan ini merupakan tantangan besar bagi Perdana Menteri Ahmet Davutoglu yang mempromosikan rencana pembangunan kembali yang kontroversial bagi daerah tersebut dalam perjalannya ke sana.

Otoritas lokal Silopi mengumumkan jam malam mulai pukul 04.30 pagi waktu setempat dalam sebuah pengumuman melalui pengeras suara dari menara-menara masjid dan kendaraan-kendaraan polisi, ujar beberapa saksi.

Sebuah serangan roket oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di kota Nusbayin dekat perbatasan Suriah, yang sudah menerapkan jam malam selama tiga minggu, menewaskan seorang mayor angkatan darat dan petugas lain pada Senin (4/4/2016).

Dua orang petugas lainya juga dilaporkan terluka dalam serangan bom yang dilancarkan ke kendaraan lapis baja pada Senin di Lice dekat Diyarbakir, kota terbesar di daerah itu,

Presiden Tayyip Erdogan minggu lalu menyebutkan sejak Juli, sekitar 335 anggota pasukan keamanan tewas dan 5,359 militan ‘dinetralkan’, sebuah istilah yang artinya dibunuh.

Menurut Turkish Human Right Foundation (TIHV) [yayasan hak asasi manusia] sedikitnya 310 warga sipil juga terbunuh dalam konflik tersebut selama pemberlakuan jam malam di beberapa wilayah pada Agusts dan Pertengahan Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper