Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha di Bali Minta Sentra Clothing

Pelaku usaha kreatif sektor industri pakaian di Bali meminta dukungan dari pemerintah daerah berupa sentra lokasi usaha dan tempat untuk menggelar pameran berskala besar.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku usaha kreatif sektor industri pakaian di Bali meminta dukungan dari pemerintah daerah berupa‎ sentra lokasi usaha dan tempat untuk menggelar pameran berskala besar.

Pelaku usaha pakaian atau clothing di Pulau Dewata mengaku selama ini mereka berjuang tanpa adanya support dari pemerintah daerah, meskipun setiap tahun menyumbangkan pajak.

"Belum ada sampai saat ini. Kalau Waturenggong [Jalan Waturenggong, Denpasar] diklaim sentra clothing itu karena kami sebagai pelaku membentuk sendiri secara tidak langsung," ujar Yudistira Putra, Ketua Paradise Clothing Association (PICA) di Denpasar, Minggu (4/3/2016). 

Pengamatan Bisnis, Jalan Waturenggong, Denpasar, saat ini menjadi sentra usaha clothing karena jumlah distro di sepanjang jalan ini diprediksi mencapai belasan unit. Pemkot Denpasar sempat mewacanakan daerah menjadi salah satu sentra usaha industri kreatif pakaian.

Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemkot. Kehadiran distro-distro di Waturenggong selain memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, juga berdampak langsung terhadap lalu lintas sekitar karena sempitnya jalan dan minimnya lahan parkir.

Yudistira mengharapkan ada keberpihakan seperti kemudahan perizinan bagi pelaku usaha seperti dirinya. Industri clothing di Bali kini semakin menggeliat dengan munculnya merek-mereka lokal baru. Mereka awalnya, mendukung grup musik lokal dan kemudian namanya semakin eksis.

PICA memperkirakan jumlah usaha clothing di Bali mencapai ratusan merek. Adapun perputaran uang di bisnis ini ditaksir miliaran rupiah per bulan. Febri Iswara, salah satu pemilik clothing lokal, mengharapkan pemda membangun satu lokasi spesifik untuk pertunjukan dan sekaligus eksibisi.

Permintaan itu disampaikan, karena berkaca dari ajang PICA Fest 2016, peserta dan pengunjungnya Membludak. Sayangnya, akibat keterbatasan tempat membuat pelaku usaha membatasi jumlah peserta.

"Kalau bisa seperti di Bandung itu ada, di sini perlu dibangun," tuturnya.

Menurutnya, industri pakaian lokal harus diperhatikan karena merupakan salah satu penggerak ekonomi Bali, selain pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper