Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pelaku Usaha di Bali Minta Sentra Clothing

Pelaku usaha kreatif sektor industri pakaian di Bali meminta dukungan dari pemerintah daerah berupa sentra lokasi usaha dan tempat untuk menggelar pameran berskala besar.
Feri Kristianto
Feri Kristianto - Bisnis.com 03 April 2016  |  12:19 WIB
Pelaku Usaha di Bali Minta Sentra Clothing
ilustrasi - bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku usaha kreatif sektor industri pakaian di Bali meminta dukungan dari pemerintah daerah berupa‎ sentra lokasi usaha dan tempat untuk menggelar pameran berskala besar.

Pelaku usaha pakaian atau clothing di Pulau Dewata mengaku selama ini mereka berjuang tanpa adanya support dari pemerintah daerah, meskipun setiap tahun menyumbangkan pajak.

"Belum ada sampai saat ini. Kalau Waturenggong [Jalan Waturenggong, Denpasar] diklaim sentra clothing itu karena kami sebagai pelaku membentuk sendiri secara tidak langsung," ujar Yudistira Putra, Ketua Paradise Clothing Association (PICA) di Denpasar, Minggu (4/3/2016). 

Pengamatan Bisnis, Jalan Waturenggong, Denpasar, saat ini menjadi sentra usaha clothing karena jumlah distro di sepanjang jalan ini diprediksi mencapai belasan unit. Pemkot Denpasar sempat mewacanakan daerah menjadi salah satu sentra usaha industri kreatif pakaian.

Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Pemkot. Kehadiran distro-distro di Waturenggong selain memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, juga berdampak langsung terhadap lalu lintas sekitar karena sempitnya jalan dan minimnya lahan parkir.

Yudistira mengharapkan ada keberpihakan seperti kemudahan perizinan bagi pelaku usaha seperti dirinya. Industri clothing di Bali kini semakin menggeliat dengan munculnya merek-mereka lokal baru. Mereka awalnya, mendukung grup musik lokal dan kemudian namanya semakin eksis.

PICA memperkirakan jumlah usaha clothing di Bali mencapai ratusan merek. Adapun perputaran uang di bisnis ini ditaksir miliaran rupiah per bulan. Febri Iswara, salah satu pemilik clothing lokal, mengharapkan pemda membangun satu lokasi spesifik untuk pertunjukan dan sekaligus eksibisi.

Permintaan itu disampaikan, karena berkaca dari ajang PICA Fest 2016, peserta dan pengunjungnya Membludak. Sayangnya, akibat keterbatasan tempat membuat pelaku usaha membatasi jumlah peserta.

"Kalau bisa seperti di Bandung itu ada, di sini perlu dibangun," tuturnya.

Menurutnya, industri pakaian lokal harus diperhatikan karena merupakan salah satu penggerak ekonomi Bali, selain pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

industri kreatif pakaian
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top