Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dewan Kerjasama Teluk Bilang Hizbullah Teroris

Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang beranggotakan enam negara, pada Rabu (2/3/2016) menyatakan Hizbullah kelompok teroris, meningkatkan tekanan pada kelompok sekutu Iran itu, yang memiliki pengaruh di Libanon dan berperan utama dalam perang Suriah.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasarallah./REUTERS
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasarallah./REUTERS

Bisnis.com, DUBAI - Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang beranggotakan enam negara, pada Rabu (2/3/2016) menyatakan Hizbullah kelompok teroris, meningkatkan tekanan pada kelompok sekutu Iran itu, yang memiliki pengaruh di Libanon dan berperan utama dalam perang Suriah.

Negara Teluk itu menjatuhkan hukuman terhadap anggota Hizbullah pada 2013 sebagai pembalasan atas campur tangan kelompok tersebut dalam perang saudara Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Masing-masing negara GCC, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain, menyatakan kelompok itu teroris.

Tapi, Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif al-Zayani dalam pernyataan di Riyadh mengatakan GCC telah mengambil keputusan bersama terkait kelompok itu.

"Karena milisi itu terus melakukan praktek terorisme, negara GCC memutuskan menyatakan kelompok itu sebagai organisasi teroris dan akan mengambil langkah untuk melaksanakan keputusannya berdasarkan atas peraturan anti-terorisme, yang diterapkan dalam GCC dan hukum internasional setara," kata pernyataan tersebut mengutip Zayani.

Keputusan itu muncul sehari setelah pidato pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah yang mengatakan Arab Saudi telah mendorong Libanon dalam tahap baru konflik politik dengan mengumumkan menangguhkan paket bantuan kepada tentara Libanon.

Nasrallah juga meningkatkan kecaman terhadap Arab Saudi dengan menuduhnya melakukan pengeboman mobil di Libanon, suatu tempat untuk persaingan sektarian biruan Iran-Saudi yang meningkat di seluruh Timur Tengah.

Sementara itu, Zayani menuduh Hizbullah melakukan tindakan permusuhan melawan negara-negara GCC, termasuk merekrut pemuda untuk melancarkan "serangan teroris, penyelundupan senjata dan bahan peledak, mendorong hasutan dan provokasi untuk menyebabkan kekacauan dan kekerasan".

Arab Saudi yang dikuasai Sunni, anggota terbesar GCC, menggunakan pengaruh yang cukup besar di Libanon melalui dukungannya kepada politisi Sunni, Saad al-Hariri, mantan perdana menteri yang mengatakan pada Selasa bahwa kerusuhan, penutupan jalan dan pembakaran ban" merupakan upaya untuk memicu "kekacauan dan perselisihan". "Kita seharusnya tidak terseret dalam setiap upaya semacam ini," katanya.

Ketegangan Hizbullah dengan Hariri menjadi sengketa bersenjata pada 2008, ketika perselisihan politik, yang didorong persaingan Saudi-Iran, memicu perang saudara singkat. Nasrallah mengatakan perang itu tidak akan terjadi lagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper