Kabar24.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti meminta masyarakat tak perlu membesar-besarkan travel advisory dari Pemerintah Australia soal ancaman terorisme.
Menurut dia, peringatan itu dikeluarkan karena kunjungan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian ke Australia guna pegusutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Di sana, Tito menyampaikan informasi perkembangan penindakan aksi terorisea usai peristiwa Thamrin.
"Itu bisa terjadi karena memang informasi yang diberikan salah satunya oleh Pak Tito yang sedang berkunjung kesana. Kan itu kita sampaikan pasti disampaikan, pasti ditanyakan juga oleh Pemerintah Australia kasus bom Thamrin," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
"Saya pikir tidak perlu dibesar-besarkan karena bukan travel warning beda dengan travel advisory, itu berbeda. Karena kalau travel advisory itu hanya peringatan untuk mengingatkan masyarakat dan itu hal yang biasa," katanya.
Seperti diwartakan Pemerintah Australia, Kamis (25/2/2016), mengeluarkan peringatan kemungkinan serangan terorisme tengah direncanakan di Indonesia terutama Jakarta, Bali, dan Lombok. Peringatan dikeluarkan setelah beberapa hari hal serupa dikeluarkan untuk Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebelumnya, pada 21 Februari lalu, Pemerintah Australia juga keluarkan peringatan serupa untuk Kuala Lumpur, Malaysia. Negara jiran itu masuk keadaan siaga tinggi sejak aksi teror di Jakarta.
Indonesia menjadi perhatian internasional setelah aksi terorisme di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari lalu. Sedikitnya delapan orang termasuk pelaku teror tewas dalam peristiwa tersebut.