Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenapa Indonesia Sering Gempa? Ini Penyebab dan Dampaknya

Gempa besar dengan kedalaman dangkal, potensi terjadinya tsunami menjadi tinggi.
ilustrasi dampak gempa / Freepik
ilustrasi dampak gempa / Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa bumi dan tsunami karena terletak di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Sementara itu, Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat. Aktivitas tektonik ini menyebabkan tingginya frekuensi gempa bumi di wilayah Indonesia.

Sebagian besar jalur pertemuan lempeng berada di bawah laut. Jika terjadi gempa besar dengan kedalaman dangkal, potensi terjadinya tsunami menjadi tinggi. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di dunia.

Baru-baru ini, BMKG mencatatkan adanya gempa berkekuatan 3,9 magnitudo di wilayah Sumba, Indonesia, dengan kedalaman 13 km. Sebelumnya, pada Senin (12/5/2025), gempa berkekuatan 5,0 magnitudo juga tercatat mengguncang wilayah Sumatera Utara dengan kedalaman 110 km. Lalu mengapa Indonesia sering dilanda gempa bumi?

Apa Saja Dampak dari Gempa Bumi?

1. Guncangan Tanah (Ground Shaking)

Dilansir dari usgs.gov, Selasa (13/5/2025), guncangan tanah terjadi saat permukaan bumi bergetar akibat gempa. Guncangan ini disebabkan oleh gelombang seismik yang merambat dari pusat gempa, terdiri dari gelombang tubuh (P dan S) serta gelombang permukaan (Rayleigh dan Love). Semakin besar kekuatan gempa dan semakin dekat lokasi dari pusat gempa, maka guncangan tanah akan semakin kuat.

2. Retakan Permukaan (Surface Faulting)

Retakan permukaan terjadi ketika dua bagian permukaan bumi bergerak berbeda arah di sepanjang patahan. Jenisnya bisa berupa geser (strike-slip), turun (normal), atau naik (reverse/thrust). Retakan ini biasanya disebabkan oleh pergerakan lempeng dalam bumi yang dalam dan kuat.

3. Kegagalan Tanah (Ground Failure) karena Likuefaksi

Likuefaksi adalah proses ketika tanah yang jenuh air, seperti pasir dan lanau, kehilangan kekuatannya saat terjadi gempa. Akibatnya, tanah menjadi seperti cairan dan tidak bisa lagi menahan beban bangunan. Hal ini bisa menyebabkan bangunan ambruk atau tenggelam.

4. Tsunami

Tsunami adalah gelombang besar yang terjadi karena pergerakan vertikal tiba-tiba di dasar laut, biasanya akibat gempa bawah laut. Meski gelombangnya kecil di laut lepas, kecepatannya bisa lebih dari 700 km per jam. Saat mendekati pantai, gelombangnya bisa membesar hingga puluhan meter dan menyebabkan kerusakan parah di wilayah pesisir.

Cara evakuasi dari gempa bumi

Jika Anda berada di dalam ruangan saat gempa terjadi:

1.  Segera lakukan langkah "Drop, Cover, and Hold On": jatuhkan diri ke lantai, lindungi kepala dan leher dengan lengan, dan berlindung di bawah meja yang kuat jika tersedia.

2. Jika tidak ada meja, menepi ke dinding bagian dalam dan tetap melindungi kepala.

3. Hindari jendela, cermin, perabot tinggi, benda gantung, dan lemari besar yang bisa roboh.

4. Jangan lari keluar saat guncangan masih berlangsung, karena sangat berbahaya.

5. Jika Anda berada di tempat tidur, tetap di sana dan lindungi kepala dengan bantal.

6. Hindari penggunaan lift.

7. Bagi pengguna kursi roda, kunci roda dan lindungi kepala.


Jika Anda berada di luar ruangan:

1. Segera pindah ke area terbuka yang aman, jauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon.

2. Jika sedang mengemudi, pinggirkan kendaraan dan berhenti di tempat aman, hindari berhenti di bawah jembatan atau kabel listrik.

3. Jika Anda berada di pantai, segera menuju ke tempat yang lebih tinggi, karena gempa bisa memicu tsunami.

Dengan tingginya potensi gempa bumi di Indonesia, Anda diimbau untuk tetap waspada dan mengetahui prosedur keselamatan dasar. Edukasi, latihan evakuasi, dan kesiapan logistik menjadi kunci untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan saat bencana terjadi. (Siti Laela)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper