Bisnis.com, TANGSEL- Umat Islam merupakan makhluk yang sangat jauh dari aktivitas berbau terorisme serta tindakan kekerasan, pertumpahan darah dan menyia-nyiakan manusia.
Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb, Grand Syaikh Al-Azhar, Kairo Mesir, mengatakan Islam tidak hanya melarang pembunuhan dan penetesan darah, bahkan juga melarang sikap menakut-nakuti orang lain meskipun hanya bercanda.
“Maka sangat tidak mungkin dan tidak masuk akal, jika Islam dituduh sebagai agama teroris dan haus kekerasan, padahal rasulnya disebut sebagai pembawa kasih sayang kepada seluruh umat manusia,” katanya, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, umat Islam tentunya menghayati bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak pernah menurunkan agama untuk memecah belah umat manusia.
Sebab, agama tidak untuk memberikan kemadharatan dan rasa takut kepada umat manusia, tetapi Dia menurunkan agama sebagai cahaya petunjuk dan rahmah serta kasih sayang.
Dia mengungkapkan tidak ditenemukan satu buku pun dalam agama lain di dunia ini yang mengancam setiap pelaku kejahatan terorisme dan pertumpahan darah dengan hukuman yang sangat berat sebagaimana terdapat dalam kitab suci umat Islam.
“Dimana Islam mengancam pelaku kejahatan dengan siksaan yang sangat berat, baik di dunia maupun akhirat,” katanya dalam orasi Perdamaian dan Kemanusiaan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Ciputat Tangsel.
Ahmed juga menegaskan bagaimana mungkin Islam dijuluki sebagai agama teroris, padahal Islam adalah agama yang diproklamirkan oleh Rasulnya sebagai agama yang menjamin setiap manusia merasa selamata dan aman.
Sebagaimana sabda Rasulullah, lanjutnya, setiap muslim terhadap muslim lainnya haram meneteskan darah, merampas harta dan kehormatan.