Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolda DIY: Mantan Gafatar Rentan Direkrut JI

Para mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berpotensi untuk direkrut oleh kelompok Jamaah Islamiah (JI) bila tidak diberikan bimbingan yang tepat.
Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (25/1)./Antara
Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (25/1)./Antara

Kabar24.com, YOGYAKARTA - Gafatar dinilai sebagai organisasi yang tidak mengenal bubar melainkan sekadar surut untuk muncul lagi kemudian. Bahkan, tidak mustahil mereka bisa direkrut kelompok beraliran keras.

Para mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berpotensi untuk direkrut oleh kelompok Jamaah Islamiah (JI) bila tidak diberikan bimbingan yang tepat.

"Mereka (JI dan Gafatar) punya beberapa pemahaman yang sama. Kalau penanganannya tidak tepat, bisa saja para anggota eks-Gafatar direkrut oleh JI di kemudian hari," kata Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Erwin Triwanto, di Yogyakarta, Senin (22/2/2016).

Ia mengatakan beberapa pemahaman yang sama dalam kedua kelompok itu di antaranya ajaran tentang fa'i dan thogut sehingga dikhawatirkan muncul ketertarikan para mantan pengikut Gafatar untuk bergabung ke organisasi lain yang memiliki pemahaman serupa.

"Fa'i, mereka boleh merampok harta orang-orang kafir. Thogut, penyebutan untuk orang-orang di luar kelompok mereka," katanya.

Pihaknya berharap peranan pemda dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar lebih maksimal dalam menangani para mantan jaringan Gafatar.

"Saya harap pemerintah jangan asal tarik (eks-Gafatar), menampung dan membina mereka begitu saja. Jangan anggap kecil Gafatar. Harus serius, pemda, MUI, maupun Kejaksaan Agung," katanya.

Pasalnya, menurut Erwin, Gafatar tidak mengenal kata bubar, tapi hanya mengalami masa kemunduran sehingga dikhawatirkan dapat kembali bangkit.

"Sekarang mereka (Gafatar) sedang surut," ujar jenderal bintang satu itu.

Pihaknya mendesak para pemangku kepentingan tersebut untuk mengawasi dan membina eks jaringan Gafatar secara intensif untuk mencegah mereka kembali bergerak untuk merekrut anggota-anggota baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper