Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seskab Mau Para Dubes Tahu Keinginan Presiden

Seskab Mau Para Dubes Tahu Keinginan Presiden
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) berdiskusi dengan Seskab Pramono Anung (kanan)/Antara-Yudhi Mahatma
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) berdiskusi dengan Seskab Pramono Anung (kanan)/Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA—Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta para duta besar agar dapat menghadirkan sosok presiden dengan visi misi yang jelas ke negara tempat mereka bertugas. Untuk itu, mereka harus benar-benar paham arah pemerintahan saat ini.

“Bapak dan Ibu sudah menjadi kepanjangan tangan, etalase, dan juga representasi dari Presiden di luar negeri, tentunya harus memahami dan mengetahui karakter presidennya. Jangan sampai kemudian para dubes tidak paham apa yang menjadi basic need atau keinginan dari Presiden,” kata Pramono seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Sabtu (20/2/2016).

Hal tersebut disampaikan Pramono Anung dalam audiensi yang digelar bersama sembilan duta besar pada Kamis (18/2/2016) lalu. Berikut ini arahan Seskab untuk para duta besar:

  1. Tahun 2016 adalah tahun yang oleh Presiden katakan sebagai percepatan kerja. Harapannya pada 2016 ini pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5,3 dan cara berpikir Presiden betul-betul tidak biasa (out of the box);
  2. Ada lima poin utama yang sekarang ini menjadi prioritas yang harus diperhatikan. Pertama adalah pertumbuhan ekonomi, kedua penyerapan tenaga kerja, ketiga penurunan angka kemiskinan, keempat masalah inflasi, kelima gini ratio (kesenjangan);
  3. Era ke depan adalah era persaingan, era kompetisi, Presiden sudah menyampaikan hal ini di mana-mana;
  4. Bank dunia baru saja merilis mengenai ease of doing business (kemudahan untuk melakukan dunia usaha). Peringkat sekarang ini 109 dari 189, dan Presiden mencanangkan tahun 2017 Indonesia harus di bawah 40;
  5. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bertanggung jawab untuk mengoordinasi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hubungan diplomatik, perdagangan, investasi. Namun, Presiden juga menunjuk beberapa menteri menjadi penanggung jawab untuk mengurai apabila ada kemacetan, problem yang bersifat teknis maupun non teknis, tanpa mengganggu, tanpa overlapping, tanpa melebihi kewenangan yang dimiliki oleh Kemenlu;
  6. Saat ini pemerintah sedang betul-betul menggalakkan yang namanya Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung;
  7. Pemerintah akan membuat badan promosi, dari 17 kementerian menjadi satu. Jadi nanti untuk badan promosi akan dibuat satu badan promosi baru yang menghimpun semuanya, sehingga kalau mengadakan pameran di luar negeri itu tidak tanggung-tanggung;
  8. Hingga saat ini sudah dikeluarkan 10 paket kebijakan. Prinsipnya adalah, dari 1-10 memberikan kemudahan di bidang investasi, dan memberikan proteksi kepada para investor;
  9. Presiden saat ini ada di Silicon Valley, untuk mengunjungi tempat Google, ke tempat Twitter, Facebook. Bahkan nanti di KBRI masing-masing, harapannya apa yang menjadi keputusan sidang kabinet secara resmi akan disampaikan oleh Sekretariat Kabinet (Setkab) kepada Kemenlu. Para dubes diharapkan juga menyampaikan itu kepada masyarakat internasional, karena itu bagian dari proses promosi. Secara resmi sudah disampaikan pada Menteri Luar Negeri, supaya semua keputusan sidang kabinet langsung disebar, disampaikan kepada seluruh kedutaan-kedutaan;
  10. Pada tanggal 6-7 Maret 2016, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT-OKI Luar Biasa. Jadi KTT OKI ada dua, yang satu reguler tiga tahun sekali, yang satunya adalah luar biasa. Khusus untuk KTT OKI Luar Biasa ini akan dihadiri kurang lebih 56 Kepala Pemerintahan termasuk Raja, kemudian 4 observer, dan 4 mitra utama kita yaitu AS, Rusia, Cina, Uni-Eropa. Tema utamanya adalah tentang Al-Qudz Al-Sharif;
  11. Sekarang ini pemerintah sedang secara sungguh-sungguh melakukan mediasi persoalan Iran-Saudi Arabia; dan
  12. COP-21 yang baru selesai di Paris telah mengikat sebagai bangsa yang dianggap melakukan pembangunan dalam ekonomi global, Indonesia berketetapan untuk menurunkan emisi sampai dengan 29%. Mudah-mudahan dengan bantuan dunia internasional bisa menurunkan pada 2030 ini sampai dengan 41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper