Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETEGANGAN KOREA: Korut Akan Luncurkan Satelit Lebih Banyak

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya merencanakan lebih banyak peluncuran satelit --yang oleh Barat dilihat sebagai kedok uji peluru kendali balistik-- dan menyebut eksplorasi ruang angkasa sebagai tujuan strategis, kata media pemerintah, Jumat (19/2/2016).
Presiden Korut Kim Jong Un (tengah)/Reuters-KCNA
Presiden Korut Kim Jong Un (tengah)/Reuters-KCNA

Bisnis.com, SEOUL -  Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya merencanakan lebih banyak peluncuran satelit --yang oleh Barat dilihat sebagai kedok uji peluru kendali balistik-- dan menyebut eksplorasi ruang angkasa sebagai tujuan strategis, kata media pemerintah, Jumat (19/2/2016).

"Menguasai ruang angkasa adalah pertempuran sengit melawan pasukan bermusuhan, yang ingin merebut perdamaian dan kedaulatan kita," kata Kim, yang dikutip saat upacara penyerahan penghargaan, Rabu (18/2/2016), bagi yang terlibat dalam peluncuran roket pada bulan ini.

Ia juga menggarisbawahi keperluan akan meluncurkan lebih banyak satelit, kata kantor berita Korut, KCNA. "Kemajuan di luar angkasa adalah tujuan strategis DPRK (Korut)," katanya.

Kim menyebut para ilmuwan yang terlibat dalam peluncuran roket pada 7 Februari lalu sebagai "patriot terbaik dan pahlawan terhormat", serta menyerahkan medali, hadiah dan jam tangan bertuliskan dua nama almarhum pemimpin dari dinasti Kim --Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il.

Korut memantik kemarahan internasional dengan peluncuran satelit Kwangmyongsong-4, yang dilakukan hanya sebulan setelah uji nuklir keempatnya.

Peluncuran itu, yang menurut masyarakat internasional adalah uji tersamar peluru kendali balistik, melanggar berbagai resolusi PBB yang melarang negara nuklir itu menggunakan teknologi balistik.

AS bersama sekutunya di Asia, Korea Selatan dan Jepang, menggencarkan upaya di Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi lebih kuat yang akan memberlakukan sanksi ketat bagi Pyongyang atas uji nuklir dan peluncuran roket tersebut.

Secara terpisah, Presiden AS Barack Obama pada Kamis (18/2/2016) menandatangani sanksi baru bagi Korut, yang ditujukan pada siapa pun yang mengimpor barang atau teknologi terkait senjata pemusnah massal ke Korut, atau siapapun yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.

Langkah tersebut juga menambah tekanan keuangan bagi rejim yang sudah terkena sanksi itu dengan menujukannya pada pencucian uang serta penyelundupan narkotika, dua kegiatan ilegal utama yang diyakini menyalurkan dana jutaan dolar ke lingkaran terdekat Kim.

Berdasarkan atas UU itu, yang sudah disetujui Kongres, hukuman bagi kegiatan, yang menjadi sasaran hukuman tersebut, termasuk penyitaan aset, pelarangan visa, dan penolakan kontrak pemerintah.

Untuk pertama kalinya, langkah tersebut memasukkan kerangka kerja bagi sanksi dalam menanggapi ancaman siber Korut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper