Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau "LGBT" menyasar anak-anak kurang mampu.
"Sebulan lalu saya datang ke Lombok dan ada yang menyasar anak-anak laki SMP kurang mampu, kemudian mereka dikasih hadiah, dua minggu setelah itu laki-laki itu sudah berbeda, mereka pakai lipstik dalam waktu sangat singkat," kata Mensos di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VIII di gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Selain itu, kata Mensos, anak-anak itu juga menjadi korban perdagangan orang, sehingga masalah ini harus dilihat secara komprehensif.
"Mereka diperdagangkan dengan memanfaatkan kemiskinan keluarga mereka. Saya khawatir ada rekayasa sosial," ucap Mensos.
Mensos juga menyatakan bahwa tugas pihaknya mengembalikan kaum "LGBT" ke fungsi sosialnya agar mereka bisa memaksimalkan fungsi sosialnya seperti semula.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan secara khusus di Kementerian Sosial tidak ada terminologi LGBT.
"Adanya kelompok orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di mana selama ini ada yang terinfeksi dan terisolasi dari lingkungannya. Jadi, kalau secara struktural tidak ada yg menangani khusus "LGBT" tetapi ada direktorat yang menanganinya, yaitu Kasubdit ODHA," ucap Mensos.
Mensos: Fenomena LGBT Sasar Anak-anak Miskin
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT menyasar anak-anak kurang mampu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium