Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PESAWAT LATIH TNI JATUH: Menkopolhukam Minta Dilakukan Penelitian

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan harus ada penelitian untuk mengevaluasi terjadinya sejumlah kecelakaan pesawat TNI.
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan harus ada penelitian untuk mengevaluasi terjadinya sejumlah kecelakaan pesawat TNI.

"Hemat saya memang perlu ada satu penelitian kenapa ini (kecelakaan pesawat TNI) terjadi," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Penelitian tersebut, kata Luhut, untuk mengevaluasi terjadinya kecelakaan dilihat dari sisi teknis seperti alutsistanya sendiri dan sisi sumber daya manusianya atau pilot pesawat yang jatuh.

Purnawirawan jenderal TNI tersebut berpandangan bahwa sebaik-baik teknologi pesawat tempur pasti memiliki kelemahan. "Punya Amerika F-15 (jenis pesawat) stealth dia juga crash juga," ujar Luhut yang merupakan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tersebut.

Namun, Luhut akan tetap mendiskusikan kejadian sejumlah kecelakaan pesawat bersama Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. "Saya, Menhan, juga sharing beberapa hal yang tidak bisa kami sampaikan ke publik," kata dia.

Sejumlah kecelakaan pesawat TNI terjadi dalam kurun 2015-2016 dan menelan korban dari militer maupun warga sipil.

Sejumlah pesawat milik TNI yang jatuh antara lain pesawat latih tempur Super Tucano 1308 yang jatuh di permukiman warga di Malang Rabu (10/2) lalu, Golden Eagle yang jatuh di Yogyakarta pada Desember 2015, Hercules C-130 jatuh di Medan pada Juni 2015, dan pesawat tempur F-16 jatuh di Halim Perdanakusuma Jakarta pada April 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper