Kabar24.com, MALANG - Institut Teknologi Malang (ITN) Malang menggandeng pemerintah Norwegia untuk mengembangkan studi wilayah pesisir dan kelautan.
Rektor ITN Malang Lalu Mulyadi mengatakan pengembangan wilayah pesisir dan kelautan perlu mendapatkan perhatian sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara maritim.
Saat ini, wilayah pesisir dan kelautan justru kondisinya sebagian besar belum berkembang.
“Norwegia juga merupakan negara dengan karakteristik yang sama dengan Indonesia, namun sudah sangat maju,” ujarnya di sela-sela Kuliah Tamu Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik di ITN Malang, Kamis (11/2/2016).
Norwegia merupakan salah satu negara maju yang bisa dijadikan pembelajaran.
Negara tersebut memiliki cadangan minyak bumi, gas alam, mineral, makanan laut, sumber daya perairan, kelautan, perikanan, serta penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah.
Keberhasilan Norwegia mengelola potensinya, kata Lalu, karena dukungan riset yang baik, terutama dari perguruan tinggi di sana.
Karena itulah, ITN akan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang baik dengan difasilitasi Pemerintah Norwegia.
Kerja sama tersebut akan berbentuk pertukaran dosen, beasiswa, pertukaran mahasiwa, serta kerja sama riset.
Hasil riset-riset, terutama terkait dengan pengembangan wilayah pesisir dan kelautan, akan dapat diimplementasikan di Indonesia.
Wilayah-wilayah pesisir dan kelautan yang perlu dikembangkan seperti Kalimatan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku.
Menurut Lalu, selain kerja sama dengan Norwegia, ITN juga mengincar 8 pemerintah asing lain, yakni Amerika Serikat, Swedia, Inggris, Australia, Rusia, Finlandia, Selandia Baru, dan Jerman.
“Yang sudah aksi baru Norwegia, sedangkan Swedia sudah memberikan lampu hijau,” ujarnya.
Nantinya, ITN juga akan menjajagi untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dari negara-negara tersebut dengan difasilitasi pemerintah masing-masing.
Yang sudah dilakukan terkait kerja sama antarperguruan tinggi, dengan Malaysia.
Ada tiga universitas yang diajak kerja sama dengan ITN, yakni University of Malaysia Pahang, University of Malaysia Selangor, dan University of Tun Hussien Onn dengan skema seperti di atas.
Kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri itu, kata dia, merupakan bagian dari program ITN untuk menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional.
Dengan adanya kerja sama tersebut, maka reputasi ITN sebagai institusi perguruan tinggi dapat diakui secara internasional lewat kegiatan penelitian bersama maupun lainnya.
“Kami juga menganggarkan dana yang tidak kecil untuk menuju ITN menjadi bertaraf internasional,” ujarnya.