Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Di Balik Topeng Barongsai

Barongsai. Satu kata ini pasti melekat ketika Tahun Baru Imlek menyambangi masyarakat keturunanTionghoa.
Azizah Nur Alfi, Tisyrin Naufalty T, Novie Isnanda
Azizah Nur Alfi, Tisyrin Naufalty T, Novie Isnanda - Bisnis.com 07 Februari 2016  |  09:45 WIB
Barongsai - Bisnis
Barongsai - Bisnis

Kabar24.com, JAKARTA – Barongsai. Satu kata ini pasti melekat ketika Tahun Baru Imlek menyambangi masyarakat keturunanTionghoa.

Di beberapa daerah, barongsai bahkan sudah melebur dengan etnis non-China. Di Surabaya, misalnya. Pertunjukan barongsai muncul pada berbagai acara besar, tak sebatas perayaan Imlek. Atraksi barongsai ditampilkan oleh pelakon barongsai dari warga Tionghoa muslim Surabaya.

Namun, kadang orang belum paham barongsai berbeda dengan liong. Barongsai dilakukan oleh dua orang dengan replika singa, sedangkan liong dilakoni oleh lebih dari dua orang dengan bentuk naga.

Dulu kala, seperti yang diungkapkan oleh dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Moch. Choirul Arif, pelakon barongsai didominasi oleh warga Tionghoa yang beragama Konghucu dan Budha. Setelah reformasi pada 2000, pegiat barongsai ada yang beretnis Jawa dan Madura. Agama mereka ada yang Islam atau Kristen.

Barongsai di Surabaya, kata Choirul, menjelma menjadi ‘mata pencaharian’ oleh pegiatnya. Kolaborasi pengusaha, Pemerintah Kota Surabaya, otoritas budaya Tionghoa, dan pemilik sasana menjadikan kesenian barongsai sebagai salah satu daya tarik wisata.

Kesenian China dengan menggunakan ‘topeng’ atau sarung yang menyerupai singa diiringi oleh musik khas pertunjukan kini memang sudah menjadi ‘budaya populer’. Sama seperti kesenian popular lain, di balik keriuhan pertunjukan barongsai, tersimpan beragam kisah dan cerita dari para pelakonnya.

Ada pelakon yang bergabung di grup barongsai yang terbilang mewah dengan jadwal tampil cukup banyak, tetapi ada pula yang hanya mendapatkan sewa sekali setahun.

page-series 1 dari 3 halaman

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

imlek
Sumber : Bisnis Indonesia Weekend, Minggu (7/2/2016)
Editor : Gita Arwana Cakti

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top