Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak El Nino, Bencana Banjir dan Longsor Menurun

Pengaruh El Nino terhadap curah hujan di Indonesia sangat signifikan. Musim hujan terlambat, intensitas hujan berkurang dan sebaran hujan tidak merata dibandingkan dengan pola normalnya. El Nino diperkirakan masih berpengaruh hingga Maret mendatang
Hujan ringan/ilustrasi
Hujan ringan/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengaruh El Nino terhadap curah hujan di Indonesia sangat signifikan. Musim hujan terlambat, intensitas hujan berkurang dan sebaran hujan tidak merata dibandingkan dengan pola normalnya. El Nino diperkirakan masih berpengaruh hingga Maret mendatang.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan berkurangnya curah hujan menyebabkan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan longsor, juga ikut berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2015.

“Januari adalah puncak musim hujan dan puncak kejadian bencana di Indonesia. Selama Januari 2015 dibandingkan dengan Januari 2016, kejadian bencana banjir mengalami penurunan sebesar 43 persen dan pada bencana longsor yang menurun 75 persen,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2/2016).

Sutopo menyebutkan pada Januari 2015 terjadi 101 kejadian banjir, sementara pada Januari 2016 ada 58 kejadian. Sementara bencana longsor pada 2015 terdapat 120 kejadian, sedangkan Januari 2016 terdapat 30 kali longsor.

Kendati demikian, penurunan kejadian bencana ini masih perlu diwaspadai.  Hal ini mengingat ancaman banjir dan tanah longsor masih tetap tinggi selama Februari mendatang.

BMKG memprediksikan bahwa curah hujan masih akan tinggi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat yang intensitas hujannya lebih dari 300 milimeter selama Februari.

“Masyarakat diminta untuk selalu waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung,” tambahnya.

Selama Januari 2016, banjir telah terjadi 58 kali yang menyebabkan 10 meninggal, 730.914 jiwa mengungsi. Kerusakan rumah 241 rusak berat, 222 rusak sedang, 197 rusak ringan, dan 9.937 unit terendam. Banjir ini terjadi di 21 provinsi dan tersebar di 51 kabupaten/ kota.

Sedangkan bencana tanah longsor telah terjadi 30 kali yang menyebabkan 8 jiwa meninggal, 180 mengungsi. Kerusakan yang ditimbulkan rumah 15 rusak berat, 8 rusak sedang dan 63 rusak ringan. Bencana ini terjadi di 9 provinsi dan tersebar di 21 kabupaten/kota.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper