Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemuka Agama Diminta Bimbing Eks Gafatar

Kementerian Agama (Menag), Lukman Hakim Saifudin mengatakan akan intensif menangani eks Gafatar. Dia meminta para pemuka agmama untuk melakukan dialog dan membimbing mereka di beberapa daerah penampungan.
Warga eks-Gafatar menjual barang-barang milik mereka./Bisnis-Muhammad Yamin
Warga eks-Gafatar menjual barang-barang milik mereka./Bisnis-Muhammad Yamin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Menag), Lukman Hakim Saifudin mengatakan akan intensif menangani eks Gafatar. Dia meminta para pemuka agmama untuk melakukan dialog dan membimbing mereka di beberapa daerah penampungan.

"Mereka kan beragam terkait dengan pahamnya. Ada yang militan sangat kuat terkait keyakinan paham keagamaan baru ini, ada juga yang baru ikut. Kita dengan para pemuka agama dan ulama melakukan bimbingan dan dialog untuk membicarakan paham-paham ini," kata Lukman seusai mengikuti Peresmian Masjid Fatahillah di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Selain itu, dialog tersebut dapat dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa mereka memilih paham Gafatar tersebut. Alasan mengapa mereka tertarik untuk masuk dalam organisasi masyarakat tersebut. Apalagi mereka sampai nekat meninggalkan keluarga mereka.

"Yang sebenarnya, kita mau mencari tahu alasan-alasan dibalik paham mereka," ujarnya.

Menag mengutarakan mereka berani meninggalkan keluarganya dan pindah ke Kalimantan Barat. Namun, sambungnya, setelah sampai di sana mereka ditolak dan diminta untuk kembali ke daerah asal. Hal seperti ini, menurutya, dapat menimbulkan masalah-masalah sosial.

Untuk menangani hal tersebut, Kementerian Agama telah berkoordinasi dengan beberapa pihak lain untuk saling bersinergis melakukan penanganan secara intensif.

Lukman mengungkapkan penanganan yang dilakukan tidak hanya dilihat dari gerakan sosial kemasyarakatan saja melainkan juga terkait paham-paham keagamaan.

"Kami, tidak hanya Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Sosial dan Kementerian Hukum dan HAM segera melakukan penanganan intensif untuk memulangkan kembali sejumlah masyarakat yang terlibat dalam gerakan ini," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper