Kabar24.com JAKARTA – Pemerintah Provinsi Banten menggandengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan pihaknya berharap kerja sama dengan Batan bisa ditingkatkan untuk masa-masa mendatang.
"Selama ini kita tahunya bahwa nuklir itu membahayakan, tapi ternyata nuklir juga dapat dimanfaatkan untuk meingkatkan kesejahteraan, contohnya di bidang pertanian. Oleh kerana itu kerja sama yang sudah terjalin antara BATAN dan Pemerintah Provinsi Banten harus selalu ditingkatkan," ujarnya, seperti dikutip dari situs resmi Batan, Selasa (26/1/2016).
Berkaitan dengan rencana pembangunan reaktor daya nonkemersial atau biasa disebut reaktor daya eksperimental (RDE), Rano menilai izin dampak lingkungan secara logika izin mestinya dapat diberikan kepada Batan.
Pasalnya, sebelumnya Batan sudah memiliki fasilitas nuklir di kawasan Puspiptek, Serpong.
Sementara itu, Kepala Batan Djarot S. Wisnubroto menjelaskan posisi Batan sebagai lembaga pemerintah non kementerian sesuai dengan undang-undang ketenaganukliran bertugas untuk melakukan penelitan, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi nuklir.
Dia mengungkapkan Batan telah memiliki 3 buah reaktor yaitu di Bandung, Yogyakarta, dan Serpong. Ketiga reaktor tersebut merupakan reaktor riset dimana selain digunakan untuk penelitian juga dapat digunakan untuk memproduksi radiosiotop yang sangat berguna bagi dunia kesehatan.
Menurutnya, terlepas dari pro dan kontra pendapat masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi nuklir, Batan telah menghasilkan beberapa varietas unggul baik padi, kedelai, shorgum, dan kapas hasil dari pemanfaatan teknologi nuklir.
Djarot mengungkapkan pihaknya juga telah menjalin kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir khususnya di bidang pertanian dan peternakan dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tirtayasa.
"Sebenarnya BATAN sudah lama menjalin kerja sama dengan pemerintah Banten di bidang pertanian bahkan sejak tahun 2006. Kerja sama yang dijalin diantaranya pengenalan varietas padi dan kedelai, suplemen pakan ternak, dan pengenalan teknologi penjantanan ikan, dengan cakupan wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, dan Tangerang," jelasnya.
Berkaitan dengan pembangunan irradiator dan RDE, Djarot menambahkan irradiator adalah salah satu fasilitas pengawetan makanan dengan menggunakan teknologi nuklir, sedangkan RDE adalah sebuah reaktor riset yang dapat menghasilkan listrik.
“Kedua fasilitas tersebut akan dibangun di sekitar fasilitas nuklir Batan yaitu di Puspiptek, Serpong, Tangerang," ujarnya.