Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Yakin Eks-Anggota Gafatar Diterima di Jawa

Pemerintah meyakini para mantan penganut Gerakan Fajar Nusantara akan diterima oleh masyarakat di Pulau Jawa.
Seorang anak dari warga eks-Gafatar termenung di jendela gedung penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Komando Daerah Militer XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1)./ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Seorang anak dari warga eks-Gafatar termenung di jendela gedung penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Komando Daerah Militer XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1)./ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meyakini para mantan penganut Gerakan Fajar Nusantara akan diterima oleh masyarakat di Pulau Jawa.

Keyakinan itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla meski sebelumnya para mantan penganut Gafatar mengungkapkan penolakannya untuk pindah dari tempat tinggal mereka selama ini di Kalimantan Barat.

"Ya itu biar dia diterima oleh masyarakatnya di sana dulu," ujarnya akhir pekan lalu.

Dalam kesempatan berbeda, Kalla mengatakan pola pemikiran dan ideologi eks-Gafatar harus kembali diluruskan seperti semula tanpa melakukan tekanan.

Sebagai sebuah gerakan, menurut dia, Gafatar perlu dibubarkan karena melanggar aturan umum. Namun, para eks-Gafatar tak perlu diperlakukan melalui pendekatan hukum karena mereka sama sekali tak melanggar hukum.

"Ideologinya harus diluruskan. Intinya bagaimana kita mengembalikan ke masyarakat dengan baik, harus dilindungi juga," paparnya.

Sebelumnya, para eks-pengurus Gafatar menolak upaya pemindahan anggotanya dari Kalimantan menuju Pulau Jawa. Alasannya, mereka khawatir karena harus meninggalkan sumber penghidupan dan ekonomi yang sudah mereka bangun di Kalimantan.

Sementara di Jawa, mereka mengklaim tidak lagi memiliki sumber penghasilan, dan justru akan jadi beban pemerintah. Belum lagi, mereka menghadapi potensi penolakan dan stigmatisasi dari warga daerah asal eks-anggota Gafatar di Jawa, bila mereka kembali.

Kami menyesalkan peristiwa ini, sebab mantan anggota Gafatar berada di beberapa wilayah di Kalimantan Barat hanya untuk bertani, terang mantan pengurus Gafatar sekaligus juru bicara warga eks Gafatar, Wisnu Windhani, dalam siaran pers, Rabu (20/1/2016).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper