Bisnis.com, TANGSEL - Rekayasa lalu lintas di pertigaan Gintung, Jl Juanda Ciputat, Tangerang Selatan masih membingungkan pengguna jalan sehingga terlihat semakin macet pada jam sibuk pagi dan sore hari.
Para pengguna jalan belum terbiasa dengan pengaturan lalu lintas berbasis traffic light di pertigaan Pasar Gintung yang mempertemukan Jl Pahlawan-Rempoa dan Jl Juanda, yang menghubungkan daerah Pasar Jumat Jakarta Selatan dan Ciputat.
Mernurut pantauan Bisnis.com, Minggu pagi ini (17/1/2016) seiring dengan dioperasikannya lampu traffic light di perempatan Pasar Gintung Jl Juanda, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tangsel dan kepolisian setempat merekayasa arus lalu lintas di sekitarnya.
Rekayasa lalu lintas itu mengatur kendaraan dari arah Ciputat tidak boleh putar balik di pertigaan Pasar Gintung, dipindahkan ke tempat putar balik U-Turn dekat pusat perdagangan mebel Regend, yang kini semakin padat arus kendaraannya.
Demikian juga arus kendaraan dari arah Jl Pahlawan-Rempoa, yang akan ke Ciputat, tidak boleh menyeberang di pertigaan Pasar Gintung langsung ke kanan masuk Jl Juanda. Tetapi, harus belok ke kiri dan putar balik di dekat Regend itu.
Sebaliknya kendaraan di Jl Juanda dari arah Pasar Jumat yang akan menuju ke Jl Pahlawan-Rempoa tetap bisa langsung belok ke kanan di pertigaan Pasar Gintung setelah lampu hijau traffic light menyala.
Sementara itu, arus kendaraan dari arah Jl Gunung Raya-Cirendeu yang akan ke Pasar Jumat tidak bisa langsung menyeberangi di Jl Juanda, karena ruang di pembatas jalan itu sudah ditutup, sehingga harus belok kiri dan putar balik di pertigaan Pasar Gintung.
Begitu juga arus kendaraan dari Jl Ahmad Dahlan depan UMJ Cirendeu tidak bisa langsung menyeberangi Jl Juanda untuk menuju ke arah Pasar Jumat, karena ruas di pembatas jalan sudah ditutup, sehingga harus belok kiri dan putar balik di depan pusat mebel Regend.
Fakhma, warga Kampung Gunung, Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan banyak warga Cirendeu yang belum mengetahui pengaturan lalu lintas yang baru di Jl Juanda sehingga merasa agak kagok.
“Tapi, menurut saya pemandangan yang terkenas semerawut ini tidak akan berlangsung lama, setelah para pengguna jalan tahu sehingga bisa mengambil posisi yang tepat saat melintas,” ujarnya.