Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buruh: Jangan Anggap Enteng Dampak Ekonomi dari Bom Thamrin

Petugas keamanan berjaga pascateror bom dan baku tembak di Kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas keamanan berjaga pascateror bom dan baku tembak di Kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah dan aparat keamanan khususnya Polda Metro Jaya tidak menganggap enteng efek ekonomi setelah aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

"Kita harus tetap waspada. Setelah aksi teror Sarinah ada ancaman pelemahan nilai rupah dan investor yang memilih untuk menunggu dan melihat untuk masuk ke Indonesia," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Salahudin Iqbal melalui siaran pers, Sabtu (16/1/2016).

Menurutnya, meskipun jumlah korban dan daya ledak bom dalam aksi teror tersebut tidak sebesar bom Paris, tetapi teror Sarinah bisa berdampak kepada dunia usaha, melesetnya pencapaian pertumbuhan ekonomi, pelemahan rupiah terhadap dolar dan akhirnya juga akan mengancam masa depan nasib buruh.

Sebab, aksi teror tersebut terjadi di kawasan ring satu dan pusat bisnis serta lokasi yang banyak warga negara asing dan kantor perusahaan asing berbisnis.

"Apalagi, ada satu warga negara asing yang meninggal dan beberapa orang terluka dalam kejadian tersebut," ujarnya.

Iqbal mengatakan kebijakan upah murah melalui Peraturan Pemerintah No. 78/2015 tentang Pengupahan dan efek ekonomi setelah aksi teror Sarinah bisa menyebabkan daya beli buruh dan masyarakat semakin turun.

Perlambatan ekonomi yang terjadi akibat kebijakan upah murah dan efek teror Sarinah juga bisa menyebabkan adanya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Karena itu, buruh mendesak pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi rakyat dan mengembalikan kepercayaan investor, bukan sekedar menebar janji melalui media," tuturnya.

Iqbal menyatakan buruh Indonesia mengutuk keras aksi teror di Sarinah yang bisa mengancam Istana Kepresidenan dan ambruknya perekonomian Indonesia.

"Jelas hal ini merupakan kegagalan aparat keamanan dalam mengamankan ibu kota. Pimpinan aparat keamanan harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper