Kabar24.com, JAKARTA -- Dewan Pertahanan Nasional Mesir mengumumkan perpanjangan waktu dalam partisipasi militer pimpinan Saudi di Yaman hingga setahun, kata Presiden Mesir dalam pernyataannya.
Mesir adalah salah satu dari anggota koalisi pimpinan Saudi yang mengincar Iran yang didukung pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret 2015 lalu. Hampir 6.000 orang tewas dan setengahnya merupakan warga sipil, kata seorang delegasi PBB.
"Dewan Pertahanan Nasional setuju untuk memperpanjang partisipasi dari angkatan bersenjata Mesir dalam operasi tempur di luar perbatasan negara untuk mempertahankan keamanan nasional Mesir dan Arab di Teluk, Laut Merah dan Selat Mandeb," demikian pernyataan itu, Kamis (14/1/2016).
Mesir resmi 40-hari pada Maret berpartisipasi dalam konflik Yaman, diperpanjang selama tiga bulan pada Mei, kembali diperpanjang enam bulan pada Agustus, dan tepat satu tahun pada hari Kamis, (14/1/2016).
Houthi dan Yaman bersepakat untuk mengakhiri peperangan pada perbincangan aksi damai yang dimediasi PBB. Namun, gencatan senjata tersebut dilanggar dan hingga saat ini peperangan masih berlanjut.
Mesir juga merupakan bagian dari 34 negara koalisi militer Islam yang diumumkan oleh Arab Saudi pada Desember dan menentang gerakan radikal.